Jalan sehat Milad ke-80 Universitas Islam Indonesia (UII) berlangsung semarak. Tidak kurang dari 4.500 peserta mengikuti kegiatan yang digelar pada Minggu (13/8) di kampus UII terpadu Jl. Kaliurang Km. 14,5 ini. Peserta jalan sehat adalah para dosen, tenaga kependidikan, pegawai purna tuga, satuan pengamanan, cleaning services, dan tenaga outsourcing yang kesemuanya berkesempatan hadir bersama keluarga.
Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya menuturkan, jalan sehat UII kali ini merupakan kali pertama diikuti oleh para keluarga setelah pandemi Covid-19. Karenanya Prof. Fathul Wahid mengajak segenap keluarga besar UII bersyukur atas kesehatan dan kesempatan yang diberikan Allah Swt.
“Hari ini adalah hari keluarga UII, mari kita nikmati setiap momennya, bahagia bersama dengan keluarga besar, ini adalah kali pertama sejak pandemi, kita semuanya kumpul bersama keluarga. Sehingga kesehatan yang ada, kesempatan yang ada, kita syukuri bersama-sama,” pesan Prof. Fathul Wahid.
Prof. Fathul Wahid menyampaikan, ibarat pesawat jumbo jet, pesawat berbadan lebar yang besar yang terlalu beresiko jika melakukan manufer dengan tidak hati-hati. Karena korbannya bisa akan sangat banyak.
“Di sayap kanan ini ada para dosen, di sayap kiri ini adalah para tendik (tenaga kependidikan), kemudian ada pilot, co pilot, dan semua kru nya, para pimpinan yang saat ini mendapatkan amanah. Kemudian penumpangnya ini ada 30 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia dan dari 23 negara, juga ada keluarga-keluarga kita. Ketika oleng, korbannya luar biasa banyak, 30 ribu mahasiswa, dosen, tendik dan keluarganya sekitar 6000, sekitar 36000,” paparnya.
“Sehingga kita harus berhati-hati dan saling mendukung, saling menguatkan, tidak ada orang yang ingin membahayakan seluruh penumpang pesawat, entah itu dengan buka jendela, dengan tidak memasang sabuk pengaman, entah dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang itu dampaknya bisa ke seluruh bersama,” tandas Prof. Fathul Wahid.
Di hadapan keluarga besar UII, Prof. Fathul Wahid mengungkapkan pentingnya keluarga besar UII menjaga komitmen kolektif bersama. Sehingga apa yang dicanangkan sebagaimana dalam tema milad kali ini bisa dijalankan bersama-sama.
Pertama, kita ingin bahwa Universitas Islam Indonesia ini tumbuh secara substantif. Bukan tumbuh secara superfisial atau kosmetik tapi tumbuh, betul-betul tumbuh. “Sehingga kita tidak mentoleransi kecurangan, tidak mentoleransi polesan, tidak mentoleransi pepesan kosong, dan lain-lain. Kita ingin bahwa pertumbuhan yang ada adalah pertumbuhan yang sifatnya substantif dan itu tidak mungkin tanpa kerja kolektif,” tandas Prof. Fathul Wahid.
Kemudian yang kedua, lanjut Prof. Fathul Wahid, bahwa ketika UII maju bertumbuh berkembang maka yang ada adalah pertumbuhan yang inklusif, mulyo bareng, ngopi bareng. Bukan pimpinannya, tetapi keseluruhan warga UII, kita sudah membuktikan itu semua ketika pandemi.
“Kita melalui pandemi yang luar biasa tantangannya. Dua setengah tahun, awal-awal kita tidak tahu kapan pandemi selesai, yang alhamdulillah dengan semangat kolektifitas, semuanya bisa kita lalui dengan sangat baik, dan bahkan kita bisa membantu adek-adek mahasiswa, jangan sampai ada yang DO (Drop Out) karena pandemi,” kenangnya.
“Selama pandemi, UII memberikan potongan SPP sebesar 125 miliar kepada mahasiswa, dan itu tak mungkin tanpa kerja sama dari semua pihak menerapkan pertumbuhan inklusif,” imbuh Prof. Fathul Wahid.
Terakhir, yang ketiga, kita ingin bahwa UII ke depan ini semakin kontributif. Kehadirannya menjadi bagian dari solusi bangsa ini, dan dengan warga UII di banyak konteks, dibanyak kalangan, dibanyak tempat, dibanyak waktu, semuanya menghadirkan sesuatu yang itu bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
“Kita berharap bahwa dukungan yang selama ini diberikan, do’a yang selama ini dipanjatkan, tidak henti untuk mengalir kepada kebaikan Universitas Islam Indonesia, untuk hari ini dan masa yang akan datang di waktu yang sangat panjang. Semoga tetap langgeng, semoga UII tetap berjaya. UII betul-betul bisa memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa Indonesia dan kemanusiaan,” harap Prof. Fathul Wahid.
Beragam Doorprize Hingga Pesan Peduli Pengelolaan Sampah
Pelaksanaan Jalan Sehat Milad ke-80 menempuh jarak kurang lebih 2 Km. Dimulai dari Kampus UII Terpadu menuju Desa Lodadi, kemudian melintasi Desa Candirejo dan Desa Krawitan, berakhir di Auditorium Prof. K.H. Abdulkahar Mudzakkir UII. Kegiatan jalan sehat sendiri diawali dengan senam bersama, dan ditandai dengan pelepasan 8 ekor burung merpati serta 80 burung pipit yang melambangkan usia UII saat ini.
Peserta Jalan Sehat Milad ke-80 yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, pegawai purna tugas, satuan pengamanan, cleaning services, dan tenaga outsourcing berpeluang mendapatkan beragam doorprize. Terdapat 253 buah dooprize disediakan dalam pelaksanaan jalan sehat kali ini. Penerima hadiah utama berupa tiga motor, setelah dilakukan pengundian, didapat Gaib Suwasana, S.IP., M.IP., Aris Purwanto dan Rizal. Ketiga hadiah ini disediakan oleh mitra UII yakni Bank Mandiri, PT Global Prima Utama (UIINET), dan Bank BPD DIY Syariah.
Pada pelaksanaan jalan sehat kali ini, peserta juga diimbau untuk peduli dan berperan aktif akan pengelolaan sampah, dengan membuang sampah yang ditimbulkan selama acara berlangsung sesuai dengan kategorinya. Panitia kegiatan menyiapkan tempat sampah di setiap sudut lokasi kegiatan, dimana di masing-masing tempat terdiri dari tiga tempat sampah dengan kategori sampah organik, anorganik, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). (AD/RS)