Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) bersama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Yogyakarta menggelar webinar bertema circular economy pengelolaan sampah di Indonesia pada Sabtu (29/10). Pengelolaan sampah yang tepat merupakan salah satu cara untuk mensejahterakan rakyat. 

“Bidang lingkungan hidup terus berkelanjutan, yang penting bisa mengelola ekonomi, memanfaatkan apa yang ada di lingkungan agar nantinya sampah bisa menjadi uang yang berkah dan melimpah,” ucap Prof. Mahfud Sholihin, SE, M.Acc., Phd., Ak. CA. selaku ketua ICMI Organisasi Wilayah Yogyakarta.

Read more

Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara Pelatihan Dakwah Tenaga Kependidikan dengan tema “Meraih Kesempurnaan Ibadah Dengan Bekerja”. Dengan berlokasi di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Sardjito Lt. 1 pada Minggu (30/10), acara tersebut dikhususkan kepada Cleaning Service, Pasukan Kuning, dan Tukang Kebun UII.

Direktur DPPAI UII, Drs. Nanang Nuryanta, M.Pd., mengungkapkan bahwa profesi apapun adalah aktivitas yang sangat mulia. Apalagi pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan penuh semangat dan ikhlas. Pekerjaan yang dijalankan dengan demikian maka akan bernilai ibadah, dan dapat membawa keberkahan di dalam hidup.

Read more

Memfokuskan pada pengembangan keterampilan nonteknis lulusan, Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni Universitas Islam Indonesia (DPKA UII) berhasil meraih Juara Tiga Short Video Indonesia Career Center Network (ICCN) Summit 2022. ICCN bersama Ciputra Group digelar di Surabaya pada 17-20 Rabiul Awal 1444H/13-16 Oktober 2022. Acara yang mengusung tema Leverage Employability of Indonesia’s Graduate ini dihadiri oleh perwakilan pusat karier dari universitas ternama di seluruh Indonesia.

ICCN sendiri merupakan asosiasi pusat karier seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang didirikan pada tahun 2016. Hingga kini, lebih dari 100 pusat karier universitas telah bergabung dengan ICCN.

Read more

Saat ini di dunia kesehatan dihebohkan dengan munculnya gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGGPA). Per 23 Oktober 2022 dilaporkan dari 245 kasus di Indonesia sebanyak 16% sembuh, 27% dalam perawatan, dan 57% meninggal dunia. Tersebar di 26 provinsi dengan kasus terbanyak di DKI Jakarta. Sebenarnya GGGPA sudah ditemukan sejak bulan Januari 2022. GGPA dapat muncul pada rentang usia 0-18 tahun (mayoritas balita) dengan keluhan utama demam dan infeksi selama 14 hari terakhir. Saat pemeriksaan didapatkan adanya radang ginjal tanpa pernah mengalami kelainan ginjal sebelumnya. Sehingga mendapatkan diagnosis gangguan ginjal akut yang belum diketahui penyebabnya. 

Read more

Dalam rangka mewujudkan catur dharma yang ke-empat yaitu dakwah Islamiyah, Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Pelatihan Dakwah Internasional Bil Kitabah. Pelatihan bertema “Lincah dalam Menulis, Mondial dalam Berdakwah” ini bertujuan menambah wawasan dosen-dosen UII dalam menulis Buletin Ilmiah Al-Islamiyah edisi Internasional. Acara diadakan di GKU Prof. dr. Sardjito, kampus terpadu UII pada Kamis (27/10).

Rencananya tulisan ilmiah tersebut akan diterjemahkan dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Arab. Dalam kesempatan ini terdapat dua pemateri yaitu Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D dan Dosen Ilmu Komunikasi UII Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si., M.A.

Read more

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar konferensi ilmiah internasional EduArchsia 2022. Konferensi ini diselenggarakan selama tiga hari dimulai sejak tanggal 25 Oktober hingga 27 Oktober 2022. Setiap harinya memiliki topik pembahasan yang berbeda-beda seputar dunia arsitektur. Konferensi yang dilaksanakan secara hibrida yaitu melalui daring dan luring ini melibatkan kolaborasi sepuluh negara yakni Indonesia, Jepang, Jerman, Italia, Turki, Tiongkok, Jerman, Belanda, Brunei Darussalam, India, dan Malaysia.  

Read more

Untuk meningkatkan proses internasionalisasi yang ada di kampus, Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan sebuah workshop dengan tema “Penguatan Internasionalisasi UII Menuju Universitas Riset” pada Rabu (26/10). Dalam sambutannya, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D menyatakan bahwa acara ini sangat penting untuk menyamakan persepsi terkait dengan internasionalisasi yang dimiliki para pimpinan dari tingkat program studi (prodi) hingga direktorat. Ia menuturkan bahwa internasionalisasi di UII bukan merupakan hal yang baru, melainkan sudah dimulai sejak awal pendirian Sekolah Tinggi Islam sebagai cikal bakal UII. 

Dalam ikrar saat itu, para pelajar berjanji untuk sejajar dengan bangsa lain-lain di Asia Timur Raya. Hal ini kemudian dibuktikan dengan adanya kerja sama dengan beberapa universitas dunia di tahun 1950-an seperti Columbia University, McGill University, Punjab University, Cairo University, dan Alexandria University. “Penting untuk menyamakan persepsi ini dan berdiskusi dengan demokratis untuk melanjutkan kerja pendahulu kita.” Ujarnya. 

Read more

Prediksi terjadinya resesi ekonomi global dinilai dapat berdampak pada industri farmasi. Menyikapi hal tersebut, Program Studi Magister Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Webinar Nasional Lecturer Series. Webinar diadakan secara hybrid via platform Zoom Meeting dan luring di lantai 1 Gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII pada Minggu (23/10). Pembicara yang hadir yakni Dr. Firman Pribadi, M.Si, seorang pakar ilmu ekonomi sebagai narasumber. Turut hadir Sekretaris Program Studi Farmasi apt. Suci Hanifah, S.F., M.Si., Ph.D., untuk mengisi sambutan sekaligus membuka acara webinar Farmasi tersebut.

Read more

Kerja keras dan semangat yang tinggi dalam menekuni bidang penelitian berhasil menempatkan kembali Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si., sebagai peraih “Top 2% World Ranking Scientists” versi Stanford University. Pencapaiannya pada ajang pemeringkatan tahunan tersebut tidak lepas dari dedikasi tak kenal lelah dan keseriusannya sebagai seorang peneliti.

Ajang pemeringkatan tahunan Stanford University sendiri memberikan penilaian berdasarkan reputasi hasil publikasi penulis dan dikelola oleh tim peneliti yang terdiri dari Prof. John Ioannidis, Kevin Boyack, dan Jeroen Baas. Pada raihan pemeringkatan tahun ini, Prof. Dr. Is menempati Top 2% untuk kategori capaian Single Year, menjadi salah satu dari 29 orang yang mewakili Indonesia untuk kategori tersebut.

Dikatakan Prof. Is Fatimah bahwa penilaian untuk pemeringkatan tersebut tidak hanya berdasarkan reputasi publikasi, namun juga terdapat penilaian untuk topik yang dipilih. “Pemeringkatan tidak tergantung pada besarnya h-indeks saja, namun juga kriteria konsistensi topik dan posisi sebagai corresponding author”, ungkapnya.

Read more

Statistika Ria dan Festival Sains Data (Satria Data) 2022 merupakan ajang untuk melakukan para talenda muda di bidang sains data. Kita berharap ajang seperti ini akan menjadikan peserta menyukai untuk bergelut dengan data dan mengembangkan kemampuan menambang makna dari data. Data tidak berbicara sendiri dan harus “disiksa” dengan beragam kakas dan model, supaya “mengakui” pesan yang dibawanya.

Seminar pembuka yang dibingkai dengan tema “Genggam Data Kuasai Dunia Menuju Era Otomatisasi” menjadi pembuka rangkaian Satria Data 2022. Tema tersebut valid dan banyak bukti yang bisa dihadirkan untuk mendukungnya. Namun demikian, beberapa catatan dapat diberikan untuk memberikan arah, terkait sikap kita terhadap data dan nilai yang membimbing analisis mahadata (big data).

 

Sikap terhadap data

Pertama, mari kita konseptualisasi beragam sikap terhadap data. Sikap ini akan sangat terkait dengan keputusan yang kita buat dan hubungannya dengan data.

Paling tidak ada tiga pilihan pendekatan memposisikan data dan keputusan yang kita buat. Yang pertama adalah keputusan yang terdorong-data (data-driven). Frasa ini paling populer digunakan. Pendekatan ini digunakan untuk validasi. Tetapi perlu dilihat, bahwa pendekatan ini cenderung mekanis dan berdasar data yang ada, tanpa melibatkan akal sehat (common sense).

Sebagai contoh, keputusan memberi sanksi akademik kepada mahasiswa hanya melihat data yang ada, tanpa melihat konteks lain. Seorang mahasiswa yang mempunyai indeks prestasi rendah diberi tafsir tunggal: tidak mampu secara akademik. Pendekatan terdorong-data, tidak akan melihat cerita di belakang data.

Pendekatan yang kedua mengandaikan bahwa keputusan yang kita ambil terinformasi-data (data-informed). Pendekatan ini menggunakan akal sehat dan melihat konteks. Di sini, kita pun berpikir kritis apakah data dapat ekstrapolasi.

Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengembangkan inovasi. Keputusan pun lebih bersifat organik, dan tidak lagi mekanis hanya berdasar data yang diberikan oleh mesin. Sebagai ilustrasi, seorang mahasiswa dengan indeks prestasi rendah bukan melulu karena bodoh, tetapi bisa jadi karena beban keluarga lain, termasuk menjadi tulang punggung keluarga.

Pendekatan ketiga melangkah lebih jauh, yaitu bahwa keputusan yang kita ambil tersinspirasi-data (data-inspired). Jika dalam pendekatan terdorong-data kita berusaha memahami semua ukuran metriks, maka dalam pendekatan terinspirasi-data ini, kita berusaha mengembangkan cerita dengan angka-angka yang tersedia.

Dalam pendekatan ini, kita pun akan mencoba menggunakan data lain untuk mencari penjelas, dan menghubungkan antartitik dari beragam tilikan yang muncul.

Berdasar pemahaman ini, kasus mahasiswa dengan indeks prestasi rendah yang menjadi tulang punggung keluarga dapat menjadi inspirasi formulasi beragam program intervensi, misalnya. Di sini, kita membangun narasi atau cerita, dan bahkan hipotesis dan mengimajinasi kemungkinan-kemungkinan.

 

Nilai abadi sebagai bingkai

Kedua, selama ini kita cenderung lebih banyak mendengar dan membaca sisi baik mahadata, dengan segala potensinya. Namun, mahadata dan olahan turunannya bukan tanpa masalah. Ada sisi gelap yang perlu disadari dan dimitigasi (Goodwin, 2016).

Termasuk di dalamnya adalah potensi eksploitasi manusia atas manusia lain, melalui manipulasi opini dan penggiringan perilaku. Manipulasi opini dapat dilakukan dengan penyebaran informasi bohong atau hoaks, yang diamplikasi dengan algoritma tertentu. Penggiringan perilaku juga dimungkinkan dengan penambangan mahadata.

Penggunaan pasukan siber, baik berupa manusia atau akun terautomatisasi untuk melantangkan pesan di dunia maya, adalah salah satu contohnya (Bradshaw, Bailey, & Howard, 2021). Di samping itu, perusahaan-perusahaan kelas dunia yang menggumpulkan data penggunanya, juga sangat mungkin terjerat dalam praktik ini, dan bisa jadi bahkan menjadi strategi bisnisnya (The Economist, 2017). Inilah yang oleh Zuboff (2019) disebut telah menghadirkan kapitalisme pengintaian (surveillance capitalism).

Karenanya, kesadaran akan nilai-nilai abadi menjadi sangat penting untuk memitigasi sisi gelap mahadata. Nilai abadi tersebut termasuk kejujuran, keadilan, dan juga kesetaraan.

Untuk itulah, pengajaran dan implementasi semua algoritma dalam menambang mahadata harus dibarengi dengan penguatan nilai-nilai. Saintis data sudah seharusnya juga orang yang anti-eksploitasi manusia atas manusia lainnya, baik secara ekonomis maupun politik. Kode etik untuk saintis data yang dilengkapi dengan ilustrasi kaya yang meneguhkan kesadaran perlu disusun dan dilantangkan.

Akhirnya, dengan kesadaran penuh atas beragam manfaat dari mahadata, di saat yang sama, manusia dan kemanusiaan harus diselamatkan dari sisi gelap mahadata.

 

Referensi

Bradshaw, S., Bailey, H. & Howard, P. N. (2021) Industrialized disinformation: 2020 global inventory of organised social media manipulation. Working Paper 2021.1. Oxford, UK: Project on Computational Propaganda.

Goodwin, T. (2016). The dark side of big data. Forbes. Tersedia daring: https://www.forbes.com/sites/tomfgoodwin/2016/07/14/the-dark-side-of-big-data/

The Economist (2017). The world’s most valuable resource is no longer oil, but data. The Economist. Tersedia daring:  https://www.economist.com/leaders/2017/05/06/the-worlds-most-valuable-resource-is-no-longer-oil-but-data

Zuboff, S. (2019). The age of surveillance capitalism: The fight for a human future at the new frontier of power. London: Profile Books.

Sambutan pada pembukaan seminar nasional dalam rangkaian Statistika Ria dan Festival Sains Data (Satria Data) 2022 di Universitas Islam Indonesia pada 15 Oktober 2022.