Sebagai upaya menjaga mahasiswa dari pergaulan negatif, Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Forum Silaturahim Pemilik Kost Sekitar Kampus UII. Forum yang dilaksanakan via Zoom pada Kamis (24/2) itu dihadiri oleh pemilik kos di sekitar UII termasuk ketua RT dan beberapa tokoh masyarakat setempat.
Dalam acara yang bertemekan “Membangun Lingkungan Kos dan Kontrakan yang Sehat dan Islami di Era New Normal,” Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan & Alumni UII, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag selaku penyaji mengingatkan bahwa sebagai makhluk ciptaan tuhan, sudah seharusnya bagi manusia untuk selalu saling bahu membahu ke ranah yang positif.
“Kita menyediakan pondokan itu tidak semata mata hanya kebutuhan materi saja, tetapi jauh lebih dari itu, kita ingin bersama sama berjihad di jalan Allah, perlu kami sampaikan bahwa tahun ini Fakultas Hukum dengan jumlah sekitar 4000-an mahasiswa telah bergabung ke kampus terpadu. Untuk itu keluarga kita menjadi bertambah,” ungkap Dr. Rohidin.
Dr. Rohidin juga menekankan pihak universitas dan pemilik kos untuk bersinergi menjaga mahasiswa dengan menciptakan ekosistem yang islami. “Dengan bertambahnya keluarga besar UII, tentu saja akan merepotkan Bapak Ibu pengelola pondokan, kami juga sudah berusaha semaksimal mungkin, baik itu dengan cara membuat berbagai regulasi untuk menjaga anak menjadi berguna dan bermanfaat,“ ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. mengemukakan mengenai kebijakan perkuliahan pada awal semester genap ini. Disampaikan Prof. Fathul bahwa pihak UII telah merancang regulasi terkait dengan kebijakan pembelajaran luring untuk mahasiswa. Akan tetapi, kebijakan tersebut tergantung dengan kondisi algoritma Covid-19 di Indonesia.
“Kita semester lalu telah merancang kebijakan mengenai kuliah luring, akan tetapi Kebijakan UII ini tergantung dengan keadaan. Sementara informasi melalui data yang kami terima saat ini, Jumlah mahasiswa yang memilih kelas luring per 7 maret 2022 itu ada 9125 orang, jadi sekitar 28000 masuk datanya ke kami, tentu kalau kita lihat data itu sudah mencapai sepertiga dari jumlah mahasiswa UII,” terang Prof. Fathul. (AMG/RS)