Saudara adalah anak panah yang dilesatkan oleh UII, untuk menebar manfaat dan menghadirkan maslahat. Relevansi kehadiran UII di tengah mayarakat, salah satunya ditentukan oleh kiprah para alumninya yang hebat. Karenanya, kami tidak berhenti bermunajat kepada Allah Yang Maha Kuat, semoga UII senantiasa dimudahkan berkhidmat untuk kemajuan umat.

Dalam sambutan ini, izinkan saya memberikan beberapa pesan sederhana, yang mudah-mudahan akan selalu terkenang, di kepala terus terngiang, dan secara istikamah dijalankan dengan riang.

Selepas wisuda ini, sebagian dari Saudara, akan meneruskan dengan berkarya, mengaplikasikan ilmu dalam beragam peran. Selain mumpuni dalam disiplin pilihan, sudah sangat jamak dipahami bahwa ada kecakapan atau keterampilan lain yang perlu terus dipupuk dan dikembangkan.

Survei termutakhir yang dilakukan oleh McKinsey & Company dengan responden sebanyak 18.000 orang dari 15 negara menegaskan beberapa kecakapan pokok yang harus mendapat perhatian lebih untuk terus dikembangkan. McKinsey & Company adalah lembaga konsultan manajemen kelas dunia yang sudah berusia 95 tahun.

Laporan survei tersebut disajikan pada Juni 2021. Kecakapan tersebut dibagi ke dalam empat kelompok besar: (1) kognitif (cognitif), (2) interpersonal, (3) kepemimpinan-diri (self-leadership), dan (4) digital.

Di waktu sambutan yang pendek ini, tidak mungkin setiapnya dikupas secara detail, tetapi beberapa temuan penting bisa kita bagi saat ini. Kita ambil beberapa temuan yang jarang dikupas.

Termasuk dalam kecakapan kognitif adalah adaptabilitas, memahami bias, mengajukan pertanyaan yang tepat, mendengar aktif, menyintesis beragam pesan, menerjemahkan pengetahuan ke beragam konteks, dan mengadopsi perspektif yang berbeda-beda.

Kecakapan interpersonal meliputi banyak hal, termasuk memotivasi orang dengan personalitas yang berbeda-beda, mendorong inklusi, mengurai konflik, menyusun visi yang menginspirasi, membawa diri mudah bersosialisasi, dan menjaga kerendahhatian alias tawaduk.

Dalam kelompok kepemimpinan-diri, kecakapan yang perlu perlu diasah adalah memahami emosi diri dan pemicunya, menjaga integritas, mempunyai motivasi instrinsik, melawan kekolotan, memberanikan diri mengambil risiko, orientasi kepada capaian, dan menyiapkan diri menghadapi ketidakpastian.

Terakhir, termasuk dalam kelompok digital adalah kecakapan dalam etika, literasi, pembelajaran, dan kolaborasi digital. Perasaan nyaman berkarya di lingkungan digital menjadi sangat penting di masa pandemi seperti saat ini, ketika mobilitas fisik masih dibatasi. Selain itu, kecakapan lain dalam kelompok ini adalah literasi dan analisis data, serta pemikiran komputasional dan algoritmik. Dalam kecakapan terakhir ini, ada kemampuan dalam mengenali pola masalah dan menawarkan solusi dalam langkah yang runtut.

Nah, dari sekian banyak kecakapan, mana yang paling menentukan keberkaryaan (employment). Tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga global. Lima yang paling menentukan menurut survei McKinsey & Company, adalah adaptabilitas, kesiapan menghadapi ketidakpastian, kemampuan dalam menyintesis beragam pesan, orientasi kepada capaian, dan kecakapan mendorong inklusi.

Saya yakin, para wisudawan selama menjalani kuliah sudah mengembangkan banyak dari kecakapan tersebut. Namun, semuanya harus terus diasah dan dilengkapi. Bahkan, selama pandemi, saya yakin, Saudara juga sudah menajamkan kurva pembelajaran kecakapan digital. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk kembali menegaskan dan memetakan kekuatan diri sendiri.

Waktu berjalan terus dan lingkungan berubah cepat, dan sangat mungkin, masa depan yang lebih jauh juga akan membutuhkan kombinasi kecakapan yang berbeda. Jika banyak kecakapan sudah dikuasai, meramunya bukan sesuai yang luar biasa sulit. Inilah salah satu kunci adaptabilitas: mampu merespons dengan cepat dan tepat.

Sambutan pada Wisuda Doktor, Magister, Sarjana, dan Diploma Universitas Islam Indonesia pada 27 November 2021..

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII mengadakan diskusi bertajuk “Peran UMKM dan Edukasi Mewujudkan Ekosistem Halal Lifestyle”. Kegiatan yang berlangsung pada pada Jum’at (26/11) ini merupakan kolaborasi P3EI bersama Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) cabang Yogyakarta dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Yogyakarta.

Dr. Hj. Marissa Grace Haque Fawzi S.H., M.Hum., M.B.A., M.H., M.Si. salah satu pembicara, mendefinisikan halal sebagai hal yang diperbolehkan dalam umat Islam. Konsep halal merupakan hal yang kompleks sehingga mengharuskan sinergi dan kerja kolektif bersama.

Read more

Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) bekerjasama dengan Komisi Yudisial Republik Indonesia (KY RI) menyelenggarakan Klinik Etik dan Advokasi pencegahan Perbuatan Merendahkan Kehormatan dan Keluhuran Martabat Hakim (PMKH). Program ini, merupakan program kerjasama tahunan KY dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tahun ini, terpilih 20 orang mahasiswa FH UII dari angkatan 2018, 2019, dan 2020 yang turut mengikuti pelatihan ini. Sebagai puncak dari acara pelatihannya, pada Senin (22/11) FH UII dan KY menyelenggarakan sebuah webinar “Pencegahan PMKH”.

Read more

Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional Universitas Islam Indonesia (KUI UII) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka menggali potensi peluang kerja sama antar perguruan tinggi dalam mengimplementasikan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). FGD yang dilaksanakan secara daring pada Selasa, (23/11) tersebut turut mengundang 25 perguruan tinggi mitra akademik UII.

Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII  pada sambutannya mengatakan munculnya kebijakan pemerintah mengenai Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) perlu banyak hal yang bisa didiskusikan bersama. “Tentunya setiap universitas memiliki kondisi yang berbeda dalam menyikapi MBKM ini. Karena ini amanah dari UU, maka kita sebagai penyelenggara pendidikan tingkat universitas perlu mengikuti kebijakan walau pada akhirnya perlu mengubah banyak hal”, sebutnya.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) senantiasa berupaya memperluas jejaring kerja sama dengan berbagai pihak. Kerja sama antara universitas dan lembaga dinilai penting dilakukan untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Sebagaimana yang tergambar dalam kunjungan Regional English Language Office (RELO), Public Affairs, Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta ke kampus Universitas Islam Indonesia (UII) pada Selasa (23/11). Kunjungan ini dilangsungkan di Ruang Sidang Datar, Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito UII. Kedua pihak bertatap muka dalam kunjungan luring setelah menjalin kerja sama selama beberapa tahun.

Read more

Isu lingkungan menjadi agenda dunia dalam upaya penyelamatan manusia dan planet bumi dari dampak perubahan iklim. Salah satu upaya nyata adalah menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan seperti digariskan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Menyikapi hal ini, Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FMIPA Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan webinar SDGs dengan mengangkat tema “”Membangkitkan Kesadaran Generasi Muda terhadap Isu Lingkungan Sebagai Perwujudan SDGs 2030″ pada Minggu (21/11).

Read more

kontroversi tes PCR

Tes PCR (Polymerase Chain Reaction) sebagai syarat wajib perjalanan hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat. Perubahan biaya tes sendiri juga telah memunculkan presepsi yang beragam di masyarakat, seperti anggapan adanya yang memanfaatkannya. Tes PCR sejatinya diberlakukan sebagai upaya menjaga masyarakat Indonesia dari penularan virus Covid-19.

Read more

Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni (DPKA) Universitas Islam Indonesia menggelar program Career Training yang dilaksanakan secara virtual pada Sabtu (20/11). Setelah mendapatkan materi dasar mengenai “Build Professional Network” pada bulan sebelumnya, mahasiswa UII yang hadir pada kesempatan kali ini dibekali dengan materi lanjutan mengenai cara mengoptimalkan jejaring digital lewat sosial media.

Dian Ayu Amalia, S.Psi., M.Psi., Psikolog sebagai pemateri pertama menjelaskan mengapa membangun jejaring atau networking penting dalam pengembangan karir. “Networking itu tentang membangun hubungan mutualisme jangka panjang dengan orang yang kamu temui. Saat kamu memutuskan berinvestasi pada sebuah network baik di ranah profesional maupun pribadi, itu bisa membayar dividen sepanjang karir yang kalian jalani”, terang Dian.

Read more

Pusat Studi Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (PSH FH UII) menyelenggarakan diskusi “Maju Mundur Kebijakan Harga PCR” pada Sabtu (20/11). Diskusi ini diselenggarakan dalam rangka menjawab problematika harga tes PCR di Indonesia, dengan menghadirkan para pembicara di antaranya, dr. Fery Rahman, M.KM. (Wasekjen PB IDI), Bayu Satria Wiratama, Ph.D. (Koordinator Tim Medis Kawal Covid-19), Dr. Siti Anisah, S.H., M.H. (Dosen Fakultas Hukum UII), dan Dr. Fadhil Hasan (Ekonom Senior Institutes for Development of Economics and Finance).

Read more

Digitalisasi UMKM perlu terus diperkuat untuk mendukung akselerasi pengembangannya. Pasalnya, digitalisasi menjadi pintu masuk meningkatkan akses pasar, tidak hanya pasar lokal melainkan juga pasar global. Kemajuan teknologi ini dapat membantu UMKM dalam membangun value dari usaha yang sedang dirintis. Dengan teknologi yang ada saat ini juga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Hal inilah yang dapat membuat seseorang mau menjadi pelanggan.

Seperti disampaikan Saiful Islam (Praktisi Inbound Marketing Co-founder Education Platform for SME) pada Webinar Nasional “Tahapan Transformasi Digital pada UKM” yang digelar FBE UII pada Sabtu (20/11).

Read more