Universitas Islam Indonesia (UII) terus mengembangkan layanan pendidikan tinggi yang berada di bawah naungannya. Hal ini tidak lain sebagai respon UII dalam meningkatkan kualitas akademik sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan berkualitas di Yogyakarta. Sebagaimana tergambar dalam pendirian Program Studi Ilmu Manajemen Program Doktor (S3 Ilmu Manajemen) di bawah Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII (FBE).

Pendirian prodi itu telah mendapat lampu hijau dengan dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) No. 532/E/O/2021 tertanggal 30 November 2021. Penyerahan Salinan Keputusan Menristekdikti atas izin operasional prodi tersebut berlangsung di Ruang Sidang Gedung Prof. Dr. Sardjito, kampus terpadu UII pada Jumat (10/12). Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, Ph.D menerima dokumen SK dari Plt. Kepala LLDikti Wilayah V, Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H. Acara juga dihadiri Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Drs. Suwarsono Muhammad, MA.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi fasilitator agenda Erasmus+ Building Universities in Leading Disaster Resilience (BUiLD). Bertempat di Hotel Royal Ambarukmo (8/12), acara ini dihadiri oleh beberapa institusi pendidikan tinggi di Indonesia maupun Uni Eropa. Empat perguruan tinggi Uni Eropa yang tergabung di antaranya University of Gloucestershire, United Kingdom; University College Copenhagen, Denmark; Hafelekar, Austria; dan Instituto Politecnico do Porto, Portugal. Sedangkan delapan perguruan tinggi Indonesia, yaitu Universitas Andalas, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Khairun, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Muhammadiyah Palu, President University, Universitas Surabaya, dan UII.

Read more

Sebagai bentuk kepedulian atas bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12), Universitas Islam Indonesia (UII) mengirimkan bantuan logistik bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Wilayah Yogyakarta dan Korem 072/Pamungkas. Penyerahan bantuan logistik secara simbolis berlangsung di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito UII pada Jumat pagi (10/12). Beberapa hari sebelumnya UII juga telah mengirim tim medis yang terdiri dari dokter senior dan dokter muda Fakultas Kedokteran UII.

Read more

Mindset

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) memperoleh Sertifikasi ISO 45001:2018, Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Raihan ini merupakan wujud komitmen FMIPA UII untuk menjamin semua sivitas akademika, pelanggan, serta masyarakat dalam bekerja dan beraktifitas dapat sehat, aman dan selamat (health, safety and security).

Read more

“Islam and Global Challenges”, the theme selected by the First International Conference on Islamic Social Sciences and Humanities (Iconish 2021) held by the Faculty of Psychology and Socio-Cultural Sciences, Universitas Islam Indonesia, to me, is indeed both important and interesting.

When reading the theme at the first sight, two perspectives are popping up in my mind:

  1. Does the theme emphasize on the role of Islam, and hence Muslim, in coping with the global challenges? or
  2. How should Muslim, deal with distortion of the image of Islam in the global arena by media?

For marketing purpose, having a phrase with more than one intertwined meaning is often an advantage since it will stimulate curiosity and attract engagement. I hope this is also valid for scientific discussion.

I do believe that both questions are relevant until today, but each has specific characteristics.  Let us elaborate the both questions a little.

The former question is more outward looking and questioning the active role of Islam in responding global contemporary issues, while the latter one tends to be more inward looking and dealing with domestic problems of Muslims.

The former question demands Muslims to be more proactive and engaged in providing solutions to the global problems, while the latter may force Muslims to move from one cul-de-sac, a route leading nowhere, to another, and hence they may be caught in a snare: reacting, reacting, and reacting.

In this context, I do agree to the suggestion made by Ziauddin Sardar in one of his writings:

“The only rational way ahead, is for Muslims to become proactive: shape the future with foresight and a genuine appreciation of their present predicament, truthful assessment of their historic shortcomings, and a deep understanding of contemporary, global reality.”

If we agree with this, then, we need to define what the global challenges we have in our mind.

By doing so, as Muslims, we may need to declare not to pay too much attention to trivial and less important problems, and mobilize our collective thoughts and energy to comprehend the contemporary global issues, to find the possible solutions for them, and at the same time, again, at the same time, to be actively engaged with other global communities to solve the problems.

Before concluding this remarks, I invite all of you to define global challenges we need to address.

Please allow me to start with a short list: accelerating sustainable development, mitigating climate change, promoting economic and social progress, safeguarding peace, protecting human rights, and ensuring equity and inclusivity. You all may make this list longer.

I am sure that various perspectives that will be shared by the speakers and the participants in this conference will provide meaningful insights and stimulate further discussion in the area of concern.

Opening remarks of the First International Conference on Islamic Social Sciences and Humanities (Iconish 2021) held by the Faculty of Psychology and Socio-Cultural Sciences, Universitas Islam Indonesia, 9-10 December 2021.

 

Atlet bola basket memiliki kemampuan kapasitas aerobik lebih tinggi daripada orang biasa. Khususnya pemain guard akan memiliki kapasitas aerobik lebih tinggi dari posisi lainnya seperti center (tengah). Namun, kapasitas aerobik tersebut tidak lantas berhubungan dengan performa atlet di lapangan. Sebagaimana dituturkan dr. Andi Kurniawan, Sp. KO, anggota Tim dokter Satria Muda Basketball Club (2008-2015) dalam acara Webinar Kesehatan yang diselenggarakan oleh UKM Bola Basket Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) pada Minggu (05/12).

Read more

Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Pusat Studi Hukum Fakultas Hukum UII (PSH FH) menyelenggarakan diskusi aktual “Access to Justice bagi Penyandang Disabilitas”. Diskusi ini diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Meeting Online pada Sabtu (4/12). Pembicara yang hadir di antaranya M. Syafi’ie, S.H., M.H. (Dosen FH UII), Yeni Rosa Damayanti (Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat), dan Delsy Nike (Komnas HAM RI).

Read more

Pekan Olahraga (POR) Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) D.I. Yogyakarta 2021 cabang olahraga bola voli telah resmi ditutup pada Jum’at (04/12) malam. Pagelaran yang dilaksanakan secara 5 hari berturut-turut di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo Kampus Terpadu UII itu dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring). Berbagai fasilitas serta protokol kesehatan untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19 juga digalakkan di tengah padatnya jadwal pertandingan.

Read more

Tim Bola Voli Putri UII berhasil menyabet Juara 3 dalam Pekan Olahraga (POR) Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) D.I. Yogyakarta 2021. Gelar tersebut diamankan setelah menaklukkan perwakilan dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Jum’at (04/12).

Di set pertama UII berhasil mendominasi permainan. Beberapa kesalahan dari tim lawan berhasil dimanfaatkan sebagai poin. Kejelian dari pemain bernomor punggung 10, Melda yang menempatkan bola di sisi kosong lapangan, berhasil membawa tim UII semakin jauh melangkah di atas angin (15-6). Gim pertama berhasil disudahi dengan kemenangan tim tuan rumah (25-10).

Read more

Angka kekerasan fisik dan mental keluarga kini naik melebihi dari sebelum pandemi Covid-19. Mulai dari pertengkaran suami istri ataupun orangtua dan anak.  Hal tersebut sinkron dengan keterbatasan ruang psikologis pribadi dan ketidakpastian ekonomi keluarga.

“Hal yang terkadang lupa disadari saat Work from Home (WFH), contohnya seorang ayah saat bekerja di luar rumah ia punya perubahan peran. Sedangkan saat WFH dia akan sulit mengolah hal tersebut karena ia akan merasa selalu jadi seorang ayah,” tutur Alissa Wahid, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia pada acara International Conference Labma Scientific Fair 2021 pada Sabtu (04/12).

Read more