Universitas Islam Indonesia (UII) menerima 4.950 mahasiswa baru pada program Diploma (D3) dan Sarjana (S1) dari 21.207 total pendaftar. Mahasiswa baru UII ini sebelumnya telah dinyatakan lulus dari beragam pola seleksi yang ditawarkan. Di tahun akademik 2021/2022 ini, sebaran mahasiswa berasal dari 34 provinsi di Indonesia dan 14 negara lain. Sebanyak 50 mahasiswa asing yang diterima di antaranya berasal dari Jerman, Pakistan, Uganda, Yaman, Afganistan, Moroko, Palestina, Thailand, Sudan, dan Algeria.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Working Group Meeting (WGM) Akselerator Kewirausahaan Indonesia (Akselwira) 2021 pada Selasa (7/9) secara daring. Akselwira merupakan sebuah asosiasi nasional yang diinisiasi oleh Konsorsium GITA (Growing Indonesia: A Triangular Approach).

Ini merupakan bagian upaya pengembangan kewirausahaan dengan mengoptimalisasi fungsi 7 buah Growth Hub di Indonesia sebagai langkah awal. Acara ini dihadiri oleh perwakilan pimpinan UII, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjadjaran, President University, STIE Malangkucecwara, Universitas Brawijaya, Universitas Ahmad Dahlan, University of Gloucestershire, dan beberapa partner lainnya.

Read more

Mahasiswi Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil mendulang prestasi dengan meraih Juara 1 Lomba Esai Nasional dalam lomba The Investment Competition 2021: Pemulihan Ekonomi Terhadap Pasar Saham. Putri Liyana (Prodi Akuntansi 2020) berhasil mengharumkan almamater UII dan mengalahkan berbagai perguruan tinggi lainnya. Kompetisi tersebut diadakan secara virtual oleh studi klub Investment President University dalam rentang waktu Juni hingga Juli 2021.

Terdapat beberapa sub tema yang diberikan panitia, salah satunya yakni Consumer Goods yang menjadi pilihan Putri. Topik yang diangkat olehnya adalah “Kebangkitan Ekonomi Zamrud Khatulistiwa melalui Empat Strategi Pemecah Gembok Problematik.” 

Read more

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) menyelenggarakan seminar online pengabdian masyarakat ke-8 bertema “Vitamin D dan Kesehatan Kulit” pada Sabtu (4/9). Seminar ini dilatarbelakangi perubahan perilaku masyarakat pasca pandemi. Masyarakat mengkonsumsi berbagai suplemen yang dianggap dapat meningkatkan imunitas, tak terkecuali vitamin D.

Tentunya banyak masyarakat mempertanyakan perlukah kita sebagai warga negara Indonesia yang tropis dengan sinar matahari sepanjang tahun untuk mengkonsumsi suplemen tambahan vitamin D dan apa saja efeknya terhadap kesehatan kulit.

Read more

Era Industri 4.0 memberikan tantangan tersendiri bagi layanan kesehatan untuk terus memberikan kebermanfaatan bagi publik. Penggunaan layanan digital yang mengandalkan kekuatan maha data dan internet of things (IOT) semakin esensial. Pemanfaatan data dalam pelayanan kesehatan tersebut dibahas tuntas dalam diskusi virtual oleh Magister Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) pada Sabtu pagi (4/9). 

Ruang virtual tersebut menghadirkan dr. Anas Ma’ruf, MKM selaku Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Indonesia. dr. Anas mengungkapkan bahwa di era disrupsi saat ini, layanan kesehatan lebih patient centric di mana pasien tidak perlu berada di layanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan. 

Read more

Program vaksinasi Covid-19 di lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) kembali berlanjut. Kali ini vaksinasi juga diperuntukkan bagi mahasiswa UII dengan jumlah 1000 dosis vaksin sinovac. Bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), Puskesmas Ngemplak 1, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Rumah Sakit JIH. Pelaksanaan vaksinasi digelar di Auditorium Abdulkahar Mudzakkir, pada Minggu (5/9).

Read more

Wisuda adalah penanda bahwa setelah menuntaskan bangku perkuliahan, mahasiswa akan menyandang status baru dan meniti babak baru dalam hidupnya. Walaupun masih dalam masa pandemi, pelaksanaan Wisuda Magister, Sarjana, dan Diploma Periode IV dan V Tahun Akademik 2020/2021 oleh Universitas Islam Indonesia (UII) tetap berjalan khidmat pada Sabtu (04/09) secara daring bagi para wisudawan dan wisudawati dan disiarkan di kanal YouTube UII.

Rektor Universitas Islam Indonesia, Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., mewisuda 1.552 lulusan yang terdiri dari 60 ahli madya, 1.304 sarjana, 185 magister dan 3 doktor. Dalam sambutannya, ia menggambarkan para alumni UII adalah anak panah yang dilesatkan dari busurnya untuk menebarkan manfaat dan menghadirkan maslahat bagi masyarakat, bangsa, dan agama.

Read more

Hanya kepada Allah yang Maha Melapangkan, segala puji kita kirimkan, setinggi syukur kita panjatkan.

Para wisudawan sebagai penuntut ilmu sudah melalui jalan mulia yang tidak selalu mulus dan rute yang tidak selalu lurus. Semua aral sudah dilalui dengan investasi kerja keras tak putus, dilengkapi iringan doa yang mengalir deras dengan tulus.

Untuk itu, kepada semua wisudawan, selamat untuk pencapaian ini. Semoga Saudara pandai mensyukuri dan tidak lantas puas diri.

Tak lupa, selawat dan salam kita kirimkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad saw., Sang Kekasih Allah. Bagi kita, Rasulullah merupakan uswah, yang mencerahkan dunia dengan risalah dan mengajak manusia ke kebaikan tanpa lelah.

Para wisudawan merupakan anak panah yang dilesatkan oleh Universitas Islam Indonesia (UII), untuk menebar manfaat dan menghadirkan maslahat. Relevansi kehadiran UII di tengah mayarakat, salah satunya ditentukan oleh kiprah para alumninya yang hebat. Karenanya, kami tidak berhenti bermunajat kepada Allah Yang Maha Kuat, semoga UII senantiasa dimudahkan berkhidmat untuk kemajuan umat.

Dalam sambutan ini, izinkan saya memberikan beberapa pesan sederhana, yang mudah-mudahan akan selalu terkenang, di kepala terus terngiang, dan secara istikamah dijalankan dengan riang.

 

Alumnus terbayang

Berikut ini adalah bayangan saya terhadap apa yang dilakukan oleh setiap alumnus UII.

Pertama, agama harus selalu Saudara jaga dengan cara mempraktikkannya dengan istikamah. Dengan demikian, Saudara akan menjadi hamba Allah yang terus berbenah, dan tidak pernah gelisah, karena yakin kepada Allah Yang Maha Pemurah. Selain itu, ilmu agama juga harus terus diasah. Memang, tidak selalu mudah, tetapi itu bukan alasan untuk  lantas pasrah.

Kedua, Saudara harus menjadi manusia yang adaptif dengan zaman. Karenanya, pastikan literasi Saudara terus termutakhirkan. Bekal dari kampus harus diamalkan dan menjadi basis pengembangan diri di masa depan, yang tidak selalu bisa kita prediksikan.

Ketiga, yakinlah bahwa setiap usaha yang sepenuh hati akan memberikan hasil yang dimimpi. Selalulah berbaik sangka kepada Allah tanpa sangsi. Allah Maha Pemberi Rezeki. Allah berfirman: ana ‘inda dhanni abdi bii. Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu, kepadaKu.

Keempat, untuk menjaga semangat supaya tak putus, motivasi jangan sampai pupus. Ingat selalu janji Allah Yang Maha Kudus. Jaga niat tetap lurus, dan bekerjalah dengan tulus.

Motivasi juga bisa dijaga bersama sahabat. Sahabat yang hebat adalah yang selalu memberikan pengingat. Tidak menjadi sumber mudarat, apalagi suka berkhianat.

Kelima, sebagai anak bangsa, nasionalisme harus dijadikan bermakna. Saudara tidak boleh hanya mengikuti narasi massa, tetapi juga harus memikirkan nilai dan manfaat yang dikandungnya: apa maknanya untuk sesama dan bangsa.

Jika perjalanan bangsa sudah di relnya, sudah seharusnya terus didorong dan dijaga. Jika melenceng, jangan segan Saudara mengingatkannya. Tentu, dengan cara-cara yang tetap menghargai sesama.

Keenam, kebersamaan sesama manusia, anak bangsa, dan muslim harus selalu dipelihara dalam semangat ukhuwah. Sebagai muslim, Saudara harus menjadi uswah: tidak menjadi muslim yang suka marah, tetapi sebaliknya, yang ramah, tidak menjadi muslim yang terjebak sisi ekstrem parah, tetapi menjadi umat penengah.

Ketujuh, kehadiran Saudara di manapun dan dalam peran apapun, sudah seharusnya memberikan sumbangsih yang berdampak. Jangan sampai Saudara menjadi onak. Pastikan Saudara dapat memberikan kontribusi dalam setiap jejak.

Allah Yang Maha Kuat akan selalu menyimak dengan cermat, setiap untai doa yang terpanjat dan semua niat baik yang tersirat. Semoga kita dimudahkan untuk terus dapat menghadirkan manfaat kepada umat, untuk kebaikan di dunia dan juga akhirat.

Itulah harapan saya, dan saya berharap juga Saudara dan semua hadirin, untuk setiap alumnus UII. Pesan ini pun valid untuk kita semua.

Tujuh pesan tadi mungkin sulit diingat. Tapi, izinkan saya membantu Saudara dengan tujuh huruf: a, l, u, m, n, u, dan s, yang dibaca alumnus, yang merupakan singkatan dari:

A: Agama yang terjaga

L: Literasi yang termutakhirkan

U: Usaha yang sepenuh hati

M: Motivasi yang tak pupus

N: Nasionalime yang bermakna

U: Ukhuwah yang terpelihara

S: Sumbangsih yang berdampak

 

Pandailah bersyukur

Dalam kesuksesan Saudara ketika menjalani studi terkandung kontribusi banyak orang, baik yang Saudara lihat dengan langsung, maupun yang secara senyap dilakukan tanpa Saudara ketahui.

Saudara mungkin melihat para dosen mendampingi dalam diskusi dan sahabat menemani dalam mengaji. Tapi jangan lupa, nun jauh di sana, di luar radar, orang tua tidak hentinya mengirimkan doa terbaik untuk Saudara. Tidak jarang mereka bangun malam dengan niatan yang mulia dan harapan tinggi agar Saudara menjadi pribadi yang cakap dan berwatak.

Seringkali, untuk memenuhi kebutuhan Saudara, orang tua membanting tulang, memeras keringat, dalam kadar yang mungkin di luar bayangan Saudara. Orang tua menjalaninya dalam diam, supaya Saudara tidak terlarut dalam suasana hati yang dapat mengganggu studi Saudara.

Banyak rahasia yang disimpan oleh orang tua Saudara, terkait dengan ikhtiar dan harapan tak terbatas mereka terhadap studi Saudara. Bisa jadi di sana, ada air mata yang terbendung, agar Saudara tidak ikut murung. Atau, tangis yang tertahan, karena orang tua ingin Saudara tanpa beban.

Karenanya, jangan lupa mengucapkan ungkapan terima kasih kepada orang tua Saudara. Rangkul dan cium mereka, jika mereka bersama Saudara hari ini. Kirimi pesan bahagia, jika mereka, karena suatu hal, tidak bisa bergabung bersama Saudara secara fisik. Kirimi mereka doa terbaik setiap hari tanpa lelah, jika mereka sudah disayang Allah di alam kubur. Jadilah Saudara bagian amal jariyah bagi orang tua.

Saudara adalah kebanggaan mereka. Kesuksesan dan kebahagiaan Saudara merupakan wujud nyata doa mereka. Mereka tidak mengharapkan balasan. Kasih orang tua kepada anaknya tidak berbatas waktu, sepanjang masa. Balasan apapun terhadap mereka tidak akan sanggup menyamai pengorbanan orang tua kepada Saudara. Karenanya, selalu lengkapi dengan kiriman doa tanpa henti dan istikamah menjadi orang baik.

Tetaplah menjadi orang baik, yang keberadaannya dicari, kehadirannya dinanti, kepergiannya dirindui, kebaikannya diteladani, dan kematiannya ditangisi.

 

Jaga jejaring

Di daerah tempat Saudara berkarya nanti, silakan jalin hubungan dengan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) setempat. Insyaallah dengan demikian, Saudara dapat terus terhubung dengan sumber energi positif untuk mengembangkan jejaring, mendiskusikan kontribusi kolektif, tidak hanya untuk UII, tetapi lebih penting untuk berandil menyelesaikan beragam masalah riil yang ada di masyarakat.

Sekali lagi, selamat berbahagia. Rayakan kebahagian ini dengan keluarga tercinta. Doa kami, para dosen dan tenaga kependidikan, di UII, insyaallah selalu menyertai perjalanan hidup Saudara.

Semoga Allah senantiasa membimbing langkah kita dan memudahkan kita dalam menjalani setiap peran yang kita mainkan. Semoga Allah meridai UII dan kita semua.

Sambutan pada acara Wisuda Magister, Sarjana, dan Diploma, , Universitas Islam Indonesia, Periode IV dan V Tahun Akademik 2020/2021, yang diselenggarakan secara daring pada 4 September 2021

Zakat merupakan syariat Islam yang kini semakin mendapat perhatian luas dari pemerintah. Pemerintah mengakomodasi kebutuhan warga muslim mengenai persoalan zakat dengan menciptakan undang-undang mengenai pengelolaan zakat. Penguatan hukum zakat di Indonesia ditandai dengan lahirnya UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Sebagaimana eksistensi hukum pajak yang telah lama berlaku, dan merupakan tanda hadirnya negara pada agama melalui politik hukum pluralisme. 

Seperti diulas dalam bedah buku “Politik Hukum Pengelolaan Zakat di Indonesia, Kajian Terhadap UU No. 23 Tahun 2011” yang ditulis oleh Dr. H. Muhammad Bahrul Ilmie, M.Hum. Ia menyoroti fenomena politik hukum terkait dualisme kewajiban warga negara yang beragama Islam yaitu kewajiban membayar pajak sekaligus zakat. Acara ini diadakan Prodi Hukum Islam Program Doktor FIAI UII pada Kamis (2/9).

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan secara konsisten. Salah satunya dengan menggelar Rapat Tinjauan Manajemen Sistem Penjaminan Mutu (RTM SPMU) setiap tahunnya. RTM SPMU tahun ini dilakukan secara daring melalui zoom meeting pada Rabu (1/9) yang dihadiri oleh segenap pimpinan UII, mulai dari rektor hingga wakil rektor, pimpinan fakultas, prodi hingga direktorat serta kepala badan.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan, ada lima hal yang harus diperhatikan dalam meningkatkan penjaminan mutu pendidikan, diantaranya yaitu: penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan. 

Read more