Eskalasi konflik Israel-Palestina yang memuncak sejak 10 Mei lalu telah menggerakkan solidaritas kemanusiaan yang bersifat meluas. Universitas Islam Indonesia (UII) merespon hal itu dengan menyelenggarakan Seminar Nasional “Membaca Masa Depan Palestina: Tinjauan Sejarah, Politik, dan Hak Asasi Manusia” pada Sabtu, 22 Mei 2021.

Read more

Konflik antara Palestina dan Israel terus berlanjut dan belum menemukan titik damai. Hal ini semakin diperparah dengan adanya serangan Israel ke jalur Gaza baru-baru ini. Menyikapi hal tersebut, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan webinar virtual bertemakan “Agresi Israel terhadap Palestina Perspektif Hukum Humaniter Internasional dan Politik Internasional” melalui zoom meeting pada Kamis (20/5).

Read more

Hampir 30 tahun lalu, di awal 1990an, ketika kuliah sarjana, saya membaca buku Orientalisme karya Edward W Said yang diterbitkan oleh Pustaka Bandung. Pada saat itu, bagaimana media membentuk persepsi publik, seperti dibahas di salah satu bagian buku, masih sulit dibayangkan. Tidak seperti sekarang ini, ketika persepsi publik dimainkan oleh para pendengung (buzzer) atau kelompok dengan kepentingan tertentu. Saat itu, Internet baru masuk Indonesia dengan jangkauan dan kualitas yang sangat minimal.

Bahkan kalau kita amati, kekuatan media dalam membentuk persepsi pun diorkestrasi dan diwujudkan dalam beragam bentuk oleh media internasional dan termasuk film. Informasi yang disajikan seringkali tidak faktual. Nama tokoh dalam film Hollywood yang dibingkasi dengan terorisme, hampir selalu nama Arab, yang dengan mudah diasosiasikan dengan agama tertentu. Tidak sulit menemukan contohnya, seperti London has Fallen, True Lies, Eye in the Sky, dan masih banyak lagi.

Propoganda seperti ini jangan dianggap remeh. Pesan itulah yang akan menyemai dan mewariskan kebencian terhadap kelompok tertentu. Pesan tersebut bukan pemanis film, tetapi ada misi di belakangnya. Sialnya, pesan tersebut memapar tidak hanya ke sekelompok kecil orang, tetapi dilantangkan ke seluruh penjuru dunia.

Saat ini, Internet (termasuk anak kandungnya: media sosial) telah mengamplifikasi penyebaran informasi dengan sangat cepat. Persepsi publik pun dengan cepat dipengaruhi oleh informasi yang memaparnya. Seringkali, tidak mudah memilah informasi yang valid dan tidak.

Informasi salah yang sering diakses tidak jarang lebih mudah dipercaya, dibandingkan informasi valid yang jarang diakses. Inilah esensi perang narasi. Kekayaan informasi telah melahirkan kemiskinan atensi. Frekuensi paparan dan presentasi informasi menjadi sangat mempengaruhi persepsi yang terbentuk.

Informasi tentang penjajahan atau pembunuhan —meminjam istilah Noam Chomsky, aktivis global dan profesor linguistik di Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan bukan juga perang— yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina yang beredar hari-hari ini banyak yang bias. Penjajahan dan pembunuhan terhadap ribuan rakyat Palestina sejak berpuluh tahun terakhir adalah realitas di lapangan.

Namun dalam realitas yang terekam media, tidak jarang, informasi yang tayang tidak sesuai dengan kondisi faktual karena dibingkai dengan kepentingan Zionisme. Salah satunya adalah bingkai “mempertahankan diri”. Argumen ini selalu mengemuka dan dijual di forum internasional.

Dalam konteks Indonesia, ini mirip dengan para pejuang ketika penjajahan Belanda yang dicap dengan pemberontak, sedang Jan Pieterszoon Coen Gubernur Jenderal Belanda pada saat itu (1617) yang membunuh belasan ribu orang di Kepulauan Banda dianggap sebagai pahlawan dan bahkan dibuatkan monumen dalam bentuk patung di kota kelahirannya, Hoorn. Kisah serupa kita temukan untuk Raymond Westerling, komandan pasukan Belanda, yang membantai puluhan ribu orang di Sulawesi Selatan.

Belanda saat itu pun berdalih mempertahankan diri atau menjaga ketertiban. Jadi, jangan heran, misalnya, jika dalam buku sejarah mereka tidak ada informasi penjajahan di Indonesia.

Seminar tentang membaca masa depan Palestina kali ini diharapkan memberikan informasi faktual yang valid tentang apa yang terjadi di Palestina. Selain itu, perspektif temporal yang diusung adalah tentang masa depan. Kami berharap, pilihan tema ini bisa menumbuhkan optimisme masa depan cerah bangsa Palestina yang masih terjajah.

Seminar ini adalah salah satu ikhtiar menjaga akal sehat kolektif, melantangkan pesan kemanusiaan, dan memberi dukungan kepada bangsa Palestina untuk terlepas dari ketidakadilan dan untuk merdeka. Penjajahan, pembunuhan, dan ketidakailan yang terjadi jelas bertentangan dengan akal sehat dan nilai universal ini.

Sambutan pada pembukaan Seminar Membaca Masa Depan Palestina, kerja sama Universitas Islam Indonesia, Republika, dan Umma, pada 22 Mei 2021

 

 

Kubah merupakan ciri khas bangunan Masjid yang tidak berasal murni dari budaya Islam. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan kubah yang baru dimulai ketika penaklukkan Istanbul dan Hagia Sophia di Turki. Peristiwa itu dianggap sebagai momentum perkawinan arsitektur barat dan timur yang memberikan pengaruh dalam perkembangan bangunan Islam khususnya kubah masjid. Dalam perkembangannya, Hagia Sophia telah memberi pengaruh terhadap penggunaan kubah di masjid sejak masa pemerintahan Dinasti Utsmaniyah hingga saat ini.

Read more

Takwa adalah elemen penting yang patut dimiliki oleh seluruh umat muslim. Eksistensi takwa tidak melulu harus dilakukan pada tempat atau waktu tertentu. Ia harus konsisten dilakukan secara terus menerus agar maknanya benar-benar dirasakan. Demikian yang disampaikan oleh Prof. Fathul Wahid., S.T., M.Sc, Ph.D dalam acara kajian bertajuk “Biar Lelah Tetap Harus Istiqamah”. Kajian daring ini sekaligus menutup event semarak Ramadan di UII.

Read more

Penyerangan terhadap Sheikh Jarrah merupakan pelanggaran hukum internasional, karena menurut Mahkamah Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kawasan Sheikh Jarrah ditetapkan menjadi bagian dari Palestina. Dunia harus mendesak Israel untuk membatalkan pengusiran warga Palestina dari wilayah tersebut.

Demikian disampaikan Gustri Eni Putri, Dosen Politik Islam dan Studi Kawasan Timur Tengah, Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia. “Pada bulan Ramadan, masyarakat Muslim dunia makin masif melakukan ibadah, termasuk memberikan bantuan kepada Palestina. Syiar ibadah yang dilakukan warga Palestina tidak disukai Israel, sehingga hampir setiap bulan Ramadan, Israel menyerang warga Palestina,” tambah Gustri.

Read more

Srikandi UII menyelenggarakan webinar daring bertajuk “Penanganan Kasus Kekerasan Seksual di Lingkup Pendidikan” dengan narasumber M. Novvaliant Filsuf Tasaufi, S.Psi. atau kerap disapa Ali (Konselor PIKM Aushaf UII) dan Asasiputih, S.H., M.H. (Advokat LKBH FH UII) pada Sabtu (8/5). Agenda ini disandingkan dengan peluncuran Hotline Srikandi UII bagi pihak yang mengalami kekerasan seksual dalam lingkup UII.

Read more

Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan data dan fakta yang ditulis melalui suatu metodologi penelitian. Karangan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi atau pengamatan di lingkungan sekitar. Beberapa contoh karangan ilmiah seperti makalah, kertas kerja, skripsi, dan tesis. Untuk menyelesaikan sebuah karya ilmiah diperlukan niat yang bulat. Hal ini menjadi satu kunci untuk menghadirkan komitmen dalam penyelesaian karya ilmiah.

Seperti dipaparkan oleh Mohammad Abdul Rahman, S.E., M.M. dalam acara bincang santai di Perpustakaan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII pada Rabu (5/5).

Read more

Salah satu instrumen keuangan yang saat ini begitu masif diminati oleh khalayak adalah investasi syariah. “Kalau berbicara mengenai investasi syariah, itu sangat menarik karena ruang lingkupnya sangat cepat,” ujar Abdur Rafik, S.E., M.Sc. pada kajian Ramadhan yang diadakan oleh Masjid Al-Muqtashidin FBE UII Rabu (5/5).

Dalam bingkai Islam, investasi memiliki kedudukan pada bagan muamalah. “Posisi dalam bingkai tersebut mengakibatkan penetapan hukumnya lumayan fleksibel,” ujar Rafik. Islam memiliki asas kebermanfaatan dalam penerapannya yakni; memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Konsep pengelolaan tujuan berupa harta dituturkan sudah diatur sedemikian rupa dalam Al-Qur’an sehingga harus diperhatikan betul aspek-aspeknya.

Read more

Cik Di Tiro (UII News) Sivitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII) memberikan tanggapan atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam pengujian UU KPK. UII yang sejak awal menyuarakan penolakan terhadap proses dan substansi perubahan UU KPK telah mengajukan permohonan pengujian (judicial review) UU ke MK pada 7 November 2019 yang lalu. UU No 19 Tahun 2019 (UU KPK) sebagai revisi kedua atas UU No 30 Tahun 2002 dalam pembuatannya dinilai cacat formil dan materiil.

Read more