Terlahir sebagai seorang perempuan bukan menjadi penghalang dalam berkarya menekuni profesi yang identik dengan citra maskulin. Hal inilah yang dirasakan oleh Briptu Hikma Nur Syafa, salah satu personil Kepolisian Republik Indonesia yang berkesempatan menjadi bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB (United Nations Peacekeeper).
Wanita berhijab ini sempat bertugas di Republik Afrika Tengah sejak pertengahan 2019 hingga Juni 2020. Hikma tertarik bergabung menjadi anggota pasukan penjaga perdamaian PBB karena keinginannya untuk pergi keluar negeri dan mengikuti misi kemanusiaan di daerah konflik. Kisah itu diceritakannya dalam acara Talk Show Ngopi di Warung Prancis yang diadakan oleh Café Prancis UII secara daring belum lama ini.