Indonesia adalah negara yang kaya dan memiliki keberagaman budaya, suku, etnik, adat, agama, dan bahasa. Demikian pula dengan keragaman agama yang ada di Indonesia seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan aliran kepercayaan perlu dirawat dengan baik agar selalu harmonis. Kondisi inilah yang menjadi perhatian semua pihak supaya kerentanan terhadap isu-isu yang berbau SARA dapat dihindari. Seperti dapat dipelajari melalui sejarah berbagai peristiwa yang pernah terjadi di Indonesia.

Sabtu (7/3), CILACS UII mengadakan kegiatan “nonton bareng” film dokumenter yang berjudul “Beta Mau Jumpa” di Cilacs UII Unit Demangan, Jl. Demangan Baru 24 Yogyakarta. Kegiatan yang dihadiri masyarakat umum dengan antusias ini hasil kerjasama antara CILACS UII dengan Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Read more

Sebanyak 22 mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) dari berbagai program studi nampak berbahagia. Pasalnya, mereka menjadi penerima Beasiswa Indonesia Cerdas BRI Tahun 2019. Penyerahan beasiswa senilai 105 juta dari bank plat merah tersebut berlangsung di Gedung Prof. Sardjito, kampus terpadu UII pada Senin (9/3). Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc secara simbolis menerima plakat beasiswa dari Teguh Aribowo selaku Kepala Kantor Cabang BRI Cik Di Tiro Yogyakarta. Beasiswa diharapkan menjadi penyemangat untuk lebih berprestasi sekaligus memantik jiwa entrepreneur mahasiswa.

Read more

Pengalaman adalah salah satu guru terbaik dalam kehidupan. Motto inilah yang ingin ditanamkan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII kepada para mahasiswanya. Sebagaimana tergambar dalam Workshop on E-portofolio Making pada Sabtu (7/3). Workshop yang berlangsung di Gedung Prof. Sardjito ini bertujuan memberi bekal mahasiswa PBI UII sebelum terjun mengajar di sekolah-sekolah.

Rizki Farani, S.Pd., M.Pd. selaku pemateri pertama menggarisbawahi pentingnya tujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun sebelum mengajar. “RPP harusnya tidak bersih dan banyak coretan. Saat mengajar tentu ada keberhasilan, maka hendaklah keberhasilan tersebut dicatat agar dapat menjadi referensi begitu juga saat terjadi kendala dan kegagalan juga dicatat. Pengajar dituntut bijaksana dalam memberi penilaian siswanya”, ujar dosen PBI UII itu.

Read more

Rancangan Undang-Undang Omnibus law Cipta Kerja (RUU Cipta Kerja) telah resmi diserahkan pemerintah ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Meski digadang-gadang mampu mempermudah jalannya berbagai kegiatan usaha, meningkatkan investasi, serta memperluas lapangan kerja, namun RUU ini menuai banyak kontroversi. Salah satunya yakni potensi munculnya berbagai persoalan di bidang hukum, perlindungan buruh, dan lingkungan. Keinginan untuk meningkatkan investasi dan lapangan kerja tidak berjalan harmoni dengan teori pembentukan peraturan perundang-undangan, status UU sektoral, perlindungan buruh, kecenderungan sentralisasi kewenangan kepada pemerintah pusat, ketentuan pidana, arah kebijakan investor, dan perlindungan lingkungan.

Read more

IBISMA (Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Sosialisasi Hibah pendanaan bagi bisnis dan usaha rintisan sivitas akademika. Terdapat tiga skema yang dibuka, yakni UBIC & Startup Inovasi Indonesia untuk pre-startup Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), startup Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), dan UII Business and Innovation Challenge (UBIC). Sosialisasi berlangsung di Gedung Simpul Tumbuh UII pada Jumat (6/3). Sosialisasi ini bertujuan menyampaikan tahap-tahap proses pengajuan pendanaan baik pendanaan internal maupun pendanaan eksternal baik pemerintah/non pemerintah. Berbagai hibah ini dapat diikuti oleh sivitas akademika, baik mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan.

Read more

Mengenal diri sendiri adalah prinsip dasar dari setiap penetapan hidup. Dengan mengenali diri sendiri akan mampu membuat seseorang mampu menetapkan mimpinya. Setiap orang pasti memiliki mimpi, yang mana mimpi tersebut mampu membawanya menentukan tujuan hidupnya. Sehingga dengan mengenali diri sendiri seseorang dapat menemukan suatu nilai yang penting dan berharga di dalam dirinya. Hal inilah yang kemudian dilirik UII Learning Center dengan mengadakan Workshop: Goal Setting bagi Mahasiswa di Gedung Moh Hatta Perpustakaan Pusat UII pada hari Rabu (4/3).

Read more

Dapat menjelajahi dunia sudah pasti menjadi idaman semua orang termasuk mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa yang berkeinginan untuk mengenyam pendidikan di luar negri. Namun itu semua butuh persiapan yang sangat matang. Salah satunya dimulai dari sumber informasi yang berasal dari pihak terpercaya. Seperti tergambar dalam acara workshop UII Learning Center hari ke-2 yang membahas French Day bersama Warung Prancis UII pada Selasa (3/3) di Ruang Audio Visual lt.2 Perpustakaan Pusat UII.

Read more

Penyalahgunaan narkoba di Indonesia tumbuh kian masif dan menyasar hampir seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali para mahasiswa yang notabene merupakan insan terdidik. Badan Narkotika Nasional (BNN) di tahun 2018 mencatat sebanyak 2.287.492 jiwa pengguna narkoba berasal dari kalangan mahasiswa, jumlah ini meningkat dari sebelumnya di tahun 2017.

Read more

Tentu pesan ini tidak hanya untuk mahasiswa, pemuda pemilik masa depan, tetapi untuk kita semua.

Islam mengajarkan bahwa manusia seharusnya berikhtiar mencapai hidup yang baik (hayyah thoyibah). Indikatornya ada tiga: hidupnya diliputi kesejahteraan (lahum ajruhum inda rabbihim), damai (wa laa khaufun alaihim), dan bahagia (wa laa hum yakhzanuun) di dunia dan akhirat. Bagaimana supaya target ini tercapai? Apapun jalannya, harus dalam ikhtiar mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Mabuk, entah karena minuman keras (alkohol, bukan es batu :-)) atau narkoba, menjadi salah satu penghalang jalan tersebut. Mabuk akan menghilangkan akal dan kendali atas diri sendiri. Karena dampak ikutan mabuk ini, sampai Allah melarang orang yang sedang mabuk melakukan salat (QS An-Nisa’ 4:43), salah satu ritual paling rutin kita lakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Peredaran narkoba adalah fenomena gunung es, yang terlihat kecil puncaknya. Masalah ikutannya sangat dahsyat dampak negatifnya untuk kemajuan sebuah bangsa dan ini seringkali tidak kasat mata.

Perang Candu di China, contohnya, tidak bisa dipisahkan dari fakta bahwa candu yang dibawa oleh Inggris ke Chian telah melemahkan bangsa China. Para pejabat pun menjadi pecandu. Pelarangan akhirnya dilakukan meski sudah terlambat dan memicu perang. China kalah, dan karena kekalahan inilah Hongkong “disewakan” ke Inggris.

Tentu kita tidak ingin kasus serupa terjadi di Indonesia. Saat ini, Indonesia sudah pada kondisi darurat. Cacah pengguna narkoba sudah mencapai angka yang sangat tinggi (3,41 juta). Peredarannya pun sudah sampai ke desa dan menjangkau anak-anak. Kerugian negara jika diangkakan mencapai trilyunan rupiah. Keadaan diperparah dengan munculnya narkoba jenis baru yang penggunanya belum dapat dijerat oleh hukum.

Kasus narkoba banyak melibatkan usia produktif, termasuk mahasiswa. Ketahuilah para mahasiswa, narkoba mempunyai semua potensi jahat yang bahkan di luar kadar yang dapat kita bayangkan.

Pertama, narkoba merupakan perampas semangat. Pemuda, yang seharusnya dalam usia paling enerjik dan bersemangat, karena narkoba, akan berubah menjadi makhluk yang lunglai dan kehilangan semangat pendobrak kemajuan. Semangat untuk belajar, bersosialiasi, dan mengembangkan diri akan sirna karena efek konsumsi narkoba.

Kedua, narkoba merupakan pengekang kemerdekaan. Fakta yang ada sudah cukup menjadi pencelik mata, bahwa pengguna narkoba akan kehilangan kendali diri dan tidak jarang disandera oleh para pengedar dan jaringannya. Jika yang terakhir terjadi, taruhannya bisa nyawa yang terancam.

Ketiga, narkoba merupakan penghancur harapan. Banyak harapan digantungkan tinggi di pundak para pemuda. Tidak hanya harapan personal, tetapi juga harapan orang tua, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Karena narkoba, harapan tersebut dapat hancur dan pudar untuk selama-lamanya.

Keempat, narkoba juga merupakan penggelap masa depan. Pepatah Arab menyatakan, syubbaanul yaum rijaalul ghadz; pemuda masa kiri adalah pemimpin masa depan. Efek jahat narkoba akan menjadikan mada depan yang sudah didesain menjadi cerah dan gemilang, berubah menjadi gelap gulita. Terlalu banyak cerita di lapangan yang menegaskan ini. Banyak keluarga bangkrut untuk pemulihan pecandu narkoba dan tidak jarang berujung kepada kematian mendadak orang-orang yang kita cintai ini.

Dengan semua efek jahat narkoba, masihkah berani membayangkan akan menjadi pengguna? Mari para mahasiswa, para pemuda, katakan tidak kepada narkoba, untuk hari ini dan selama-lamanya. Semoga Allah senantiasa melindungi kita jerat jahat narkoba, untuk menggapai hidup yang baik.

Elaborasi ringan dari sambutan yang disampaikan pada Seminar Forum Nasional Mahasiswa Anti Penyalahgunaan Narkoba (Fronasmapan) 2020 di Universitas Islam Indonesia pada 5 Maret 2020.

 

 

 

 

 

 

 

 

Mendapatkan beasiswa luar negeri termasuk gampang-gampang susah. Namun demikian bukan hal yang mustahil bagi yang mau berusaha. Merespon tingginya animo mahasiswa pencari beasiswa, Learning Center UII menyelenggarakan acara Talk Show bertema Scholarship to Study Abroad. Talk Show Sharing Session tentang beasiswa ini digelar sebagai rangkaian acara Learning Week yang berlangsung dari 2 Maret hingga 4 Maret 2020. Acara yang dilaksanakan di Ruang Audio Visual (RAV) Gedung Moh.Hatta Lantai 2 perpustakaan pusat UII pada Senin (2/3) tersebut menghadirkan sejumlah narasumber penerima beasiswa (Awardee) dari LPDP, Erasmus+, DAAD, dan Australia Award.

Read more