Hafizh-Hafizhah Mahasiswa (HAWASI) UII mengadakan Wisuda Sertifikasi hafalan Al Quran yang ke-5 bertemakan Bumikanlah Al-Quran, Allah Langitkan Derajatmu pada (27/10) di Masjid Ulil Albab Kampus Terpadu UII. Sebelumnya telah dilaksanakan ujian hafalan pada 20 Oktober 2019 di Gedung Fakultas Teknologi Industri UII.

Read more

Memahami Al Quran tidak sebatas pada terjemahannya, akan tetapi membutuhkan pemahaman asbabun nuzul dari setiap ayat-ayat yang diturunkan. Topik ini mengemuka dalam kajian yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI), pada Senin (28/10) di Masjid Ulil Albab Kampus Terpadu UII. Pada kajian kali ini, DPPAI UII menghadirkan K.H. Baha’uddin Nursalim.

Read more

Gagasan mengenai mutu pendidikan tinggi dalam era revolusi industri 4.0 yang menuntut lulusan berdaya saing global telah banyak diwacanakan. Namun demikian, diskusi tentang bagaimana perguruan tinggi harus mempersiapkan langkah mencapai mutu tersebut belum banyak dilakukan.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. sebagai narasumber pada diskusi panel dalam The 4th International Conference on Quality Assurance of Islamic Higher Education (IQA Conference) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/10). Konferensi bertema Quality Assurance for Higher Education 4.0 in the Islamic World: Learning from the Past and Meeting the Future Challenges tersebut dihadiri ratusan pimpinan perguruan tinggi Islam di Indonesia.

Read more

Kesehatan mental bagi kebanyakan orang menjadi hal tabu untuk dibicarakan. Pasalnya, gangguan mental bisa terjadi pada setiap orang yang biasanya dirundung masalah seperti tekanan pekerjaan, pelecehan seksual hingga bullying. Beberapa orang cenderung menutupi kegelisahannya yang terkadang bisa menganggu kesehatan mental seseorang. Dalam kasus seperti ini, peran psikolog dapat menjadi profesi yang mampu menjadi tempat bagi seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental dalam menemukan solusi kegelisahannya.

Read more

Dibalik suatu produk terdapat ide kreatif dan manajerial di dalamnya. Ditambah lagi jika produk tersebut melibatkan banyak pelaku dan ahli yang berkecimpung selama proses pembentukan berlangsung. Diperlukan persiapan dan kegigihan kolektif yang konsisten di setiap anggota kelompok untuk menghasilkan kinerja efektif yang sesuai teknik dan etik.

Tidak hanya ritme kerja kelompok, tetapi juga fungsi kehadiran suatu produk. Produk yang dihasilkan juga harus bisa menjawab persoalan yang sedang berlangsung di tengah-tengah masyarakat, bisa prototipe berbentuk fisik, sistem kerja, ataupun hanya sekedar perspektif, asal mempunyai implikasi.

Read more

Gustav Radbruch seorang ahli sekaligus filsuf hukum kenamaan dari Jerman menyatakan bahwa cita-cita dan pencapaian dalam ilmu hukum tidak boleh lepas dari keadilan, kepastian, dan kemanfaatan. Eksistensi hukum yang dimaksud adalah baik hukum yang sifatnya pasif (peraturan perundang-undangan) maupun bersifat aktif (hakim di pengadilan). Termasuk di dalamnya adalah para pelaku profesi hukum. Di antaranya adalah hakim, jaksa, pengacara, notaris, dan penegak hukum lainnya seperti polisi.

Read more

Dunia konstruksi bukanlah hanya sebatas mendesain, membangun, ataupun membuat rancangan anggaran biaya. Lebih dari itu, hukum juga masuk dalam kajian dunia konstruksi, berupa permasalahan kasus kontrak konstruksi.

Untuk mempertajam pemahaman mahasiswa, Magister Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan “Postgraduate Seminar Refleksi Kasus Kontrak Konstruksi”. Seminar ini berlangsung pada Sabtu (5/10) di Ruang Sidang Prodi Teknik Sipil Gedung Moch. Natsir-Lt.1, Kampus terpadu UII. Narasumber yang hadir yakni Ir. Riad Horem, Dipl. HE dan Arif Rahman, S.T., M.T.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) mewisuda 1.211 lulusan pada pelaksanaan wisuda UII Periode I TA 2019/2020, di Auditorium Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII, Sabtu (26/10). Wisudawan UII kali ini terdiri dari 4 doktor, 99 magister, 938 sarjana dan 170 ahli madya. Hingga kelulusan kali ini UII telah meluluskan 98.889 alumni dan telah berkarya di beragam sektor, baik di dalam maupun luar negeri.

Di hadapan wisudawan UII, Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D berpesan untuk dapat mempersiapkan diri menyambut masa depan. “Saudara tidak mungkin lari dari masa depan yang menghadang di depan. Cara paling bijak adalah mempersiapkan diri untuk menyambutnya dengan suka cita. Saudara harus terus mengasah diri untuk lebih siap menjemputnya,” tutur Fathul Wahid.

Menurut Fathul Wahid masa depan membutuhkan keterampilan yang berbeda. Oleh karenanya keterampilan masa depan yang sudah dimiliki harus terus digosok dan diasah, agar semakin ‘kinclong’ dan tajam. Selain kemampuan dalam bidang teknologi, menurutnya juga terdapat beberapa hal lain yang juga sangat penting. “Pertama, kreativitas sangat diperlukan di masa depan untuk mendesain perubahan dan memanen semua perkembangan yang ada. Kreativitas ini akan berbuat inovasi yang menghadirkan solusi untuk beragam masalah manusia,” paparnya.

Kedua menurut Fathul Wahid dengan menajamkan kecerdasan emosional. Banyak kejadian di sekitar yang membutuhkan sensitivitas yang membangkitkan empati. Empati dimaknai sebagai konsep relasional yang dibutuhkan ketika manusia berhubungan dengan lainnya. Kecerdasan emosional juga terkait dengan integritas dan kemampuan dalam bekerja sama.

“Di masa depan, selain harus bekerja mandiri dan berpikir independen, Saudara juga dituntut untuk dapat bekerjasama dengan orang lain. Bahkan, dengan orang yang mungkin tidak Saudara sukai, karena beragam alasan. Dalam situasi seperti inilah ketajaman kecerdasan emosional Saudara diuji,” tandasnya.

Fahtul Wahid menambahkan, kemampuan komunikasi interpersonal sangat diperlukan. Menyampaikan pesan dengan efektif dan membangun harmoni tidak mungkin dilakukan tanpa keterampilan ini. “Dalam komunikasi interpersonal, Saudara tidak hanya dituntut cakap dalam berbicara, tetapi juga lihai dalam mendengar,” pesan Fathul Wahid.

Selanjutnya yang Ketiga, di masa depan keterampilan berpikir analitis sangat diperlukan. Keterampilan ini dapat dihubungkan dengan pengambilan keputusan. Di sini kemampuan memilih dan memilah informasi menjadi sangat penting. “Hal ini sangat menantang ketika tantangan saat ini tidak lagi kemiskinan informasi tetapi kekayaan informasi yang dibarengi dengan kemiskinan atensi,” ungkapnya.

“Belum lagi ditambah kualitas informasi yang tidak mudah diases, apakah informasi tersebut valid, ataukah hanya merupakan hoaks yang dipercaya banyak orang. Kemampuan berpikir mandiri sangat diperlukan untuk memunculkan ide yang bermanfaat, membangun argumen, dan ujungnya adalah memecahkan masalah yang semakin kompleks,” Fathul Wahid menambahkan.

Sementara yang Keempat menurut Fathul Wahid, keterampilan dalam menginspirasi dan menggerakkan orang lain sangat diperlukan di masa mendatang. Inilah keterampilan kepemimpinan. Kepemimpinan di masa depan menjadi semakin menantang ketika kemajemukan menjadi sebuah fakta sosial yang harus diorkestrasi dalam sebuah simfoni. Apalagi ketika mobilitas manusia antarnegara tidak lagi menjadi hal yang istimewa

“Kepemimpinan masa depan haruslah bersifat inklusif dan mengayomi semua yang terlibat. Keterampilan kepemimpinan Saudara harus terus diasah. Masalah yang Saudara hadapi selama berkarya, sudah seharusnya menajamkan kurva pembelajaran Saudara,” terangnya.

Sementara Wakil Alumni UII, M. Insan Pratama dalam sambutannya mengungkapkan bahwa belajar merupakan proses seumur hidup. Dengan wisuda bukanlah berarti kewajiban belajar telah usai. “Teruslah belajar dan asahlah pikiran-pikiran kalian. Pemerintah telah menyediakan fasilitas LPDP yang terbuka lebar. Beasiswa dari pemerintah negara asing juga terbuka. Semua fasilitas-fasilitas itu menganga dengan lebar. Alangkah mubazirnya jika tidak kalian manfaatkan,” ungkapnya di hadapan lulusan UII.

Insan Pratama yang saat ini sebagai Senior Associate at Assegaf Hamzah & Partners mengatakan bahwa ilmu Allah maha luas. Tentunya hal ini tidak bisa dijejalkan hanya dalam empat tahun kuliah. “Meskipun UII tidak dapat memberikan semua ilmu di dunia ini, namun UII telah mengajarkan kalian tentang pola pikir, visi, dan tentang nilai. Gunakanlah hal tersebut sebagai fondasi kalian melangkah,” pesannya.

Saudara tidak mungkin lari dari masa depan yang menghadang di depan. Cara paling bijak adalah mempersiapkan diri untuk menyambutnya dengan suka cita. Saudara harus terus mengasah diri untuk lebih siap menjemputnya.

Masa depan membutuhkan keterampilan yang berbeda. Keterampilan masa depan yang sudah Saudara punyai harus terus digosok dan diasah, supaya semakin ‘kinclong’dan tajam. Keterampilan apa yang dibutuhkan masa depan? Beragam studi memberikan beragam daftar, tapi saling beririsan secara signifikan. Selain kemampuan dalam bidang teknologi, berikut ini ada beberapa di antaranya yang sangat penting.

Pertama, kreativitas sangat diperlukan di masa depan untuk mendesain perubahan dan memanen semua perkembangan yang ada. Kreativitas ini akan berbuat inovasi yang menghadirkan solusi untuk beragam masalah manusia. Teknologi sampai saat tidak dapat mengalahkan kreativitas manusia. Karenanya, asahlah selalu kreativitas Saudara.

Biasakanberpikir lateral, menemukan hal yang tidak jamak, melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, mengkombinasikan beragam komponen yang nampaknya tidak mungkin disatukan, dan bingkai semuanya itu, untuk kemaslahatan yang lebih besar. Tanpanya, kreativitas tidak akan menjelma menjadi inovasi.

Kedua, tajamkan kecerdasan emosional Saudara. Banyak kejadian di sekitar Saudara membutuhkan sensitivitas yang membangkitkan empati. Empati adalah konsep relasional yang dibutuhkan ketika manusia berhubungan dengan lainnya. Kecerdasan emosional juga terkait dengan integritas Saudara dan kemampuan dalam bekerjasama. Integritas Saudara akan terlihat dalam situasi yang tidak normal, seperti di bawah tekanan atau ketika adanya pilihan bukan merupakan kemewahan. Di masa depan, selain harus bekerja mandiri dan berpikir independen, Saudara juga dituntut untuk dapat bekerjasama dengan orang lain. Bahkan, dengan orang yang mungkin tidak Saudara sukai, karena beragam alasan. Dalam situasi seperti inilah, kualitas kecerdasan emosional Saudara diuji.

Dalam konteks ini, kemampuan komunikasi interpersonal sangat diperlukan. Menyampaikan pesan dengan efektif dan membangun harmoni tidak mungkin dilakukan tanpa keterampilan ini. Dalam komunikasi interpersonal, Saudara tidak hanya dituntut cakap dalam berbicara, tetapi juga lihai dalam mendengar. Mendengar adalah aktivitas serius yang perlu dilatih. Mendengar bukan sekedar menunggu giliran berbicara. Karenanya, asah juga kemampuan komunikasi interpersonal Saudara.

Ketiga, di masa depan keterampilan berpikir analitis sangat diperlukan. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan dalam membaca, ‘mengunyah’, dan memaknai data. Keterampilan ini dapat dihubungkan dengan pengambilan keputusan. Di sini kemampuan memilih dan memilah informasi menjadi sangat penting. Hal ini sangat menantang ketika tantangan saat ini tidak lagi kemiskinan informasi tetapi kekayaan informasi yang dibarengi dengan kemiskinan atensi. Belum lagi ditambah kualitas informasi yang tidak mudah dinilai:apakah informasi tersebut valid, ataukah hanya merupakan hoaks yang dipercaya banyak orang. Kemampuan berpikir mandiri sangat diperlukan untuk memunculkan ide yang bermanfaat, membangun argumen, dan ujungnyaadalah memecahkan masalah yang semakin kompleks.

Keempat, keterampilan dalam menginspirasi dan menggerakkan orang lain sangat diperlukan di masa mendatang. Inilah keterampilan kepemimpinan. Kepemimpinan di masa depan menjadi semakin menantang ketika kemajemukan menjadi sebuah fakta sosial yang harus diorkestrasi dalam sebuah simfoni. Apalagi ketika mobilitas manusia antarnegara tidak lagi menjadi hal yang istimewa. Karenanya diperlukan kecerdasan kultural yang dapat melihat keragaman secara bijak, mengedepankan kebersamaan, dan meminggirkan perbedaan yang tidak substantif. Kepemimpinan masa depan haruslah bersifat inklusif dan mengayomi semua yang terlibat. Keterampilan kepemimpinan Saudara harus terus diasah. Masalah yang Saudara hadapi selama berkarya, sudah seharusnya memperbaikikurva pembelajaran Saudara.

Sari dari sambutan rektor pada wisuda Universitas Islam Indonesia, 26 Oktober 2019.

Universitas Islam Indonesia (UII) secara resmi membuka Program Studi Rekayasa Tekstil jenjang Strata Satu (S1), pada Jumat (25/10). Penyerahan SK Menristekdikti Nomor B/2892/a4.1/HK.01.01/2019 disampaikan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Prof Dr. Didi Achjari, SE., M.Com., Ak.,CA., kepada Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Siti Anisah, S.H., M.H. didampingi Rektor UII Fathul Wahid, S.T., M.Sc. Ph.D., di Gedung Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII.

Read more