Kompetensi Bahasa Inggris jika ingin tetap kompetitif dan kolaboratif di dunia kerja. Dalam konteks akademik pun, lulusan perguruan tinggi (PT) dituntut untuk mahir berbahasa Inggris, di samping bahasa lainnya. Sebab saat ini peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti mobilitas internasional antarnegara semakin terbuka lebar. Kesempatan itu tentunya hanya berlaku bagi mahasiswa yang bagus kemampuan bahasa Inggrisnya. Ini yang dikaji secara mendalam di Lt. 2 Ruang Audio Visual Perpustakaan Pusat Universitas Islam Indonesia (UII) pada Kamis, (28/11) dalam acara Stadium General yang diadakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII dengan tajuk “Building English Language Competence: An Open Door to The World”.

Read more

Keberadaan media sosial tidak dapat dipungkiri telah menjadi bagian dari kehidupan saat ini. Hampir setiap orang memanfaatkan gudget untuk mengikuti perkembangan informasi, semenjak terbangun dari tidur hingga menutup hari. Lekatnya media sosial dalam kehidupan membutuhkan adanya edukasi, khususnya bagi para generasi milenial untuk menghindari dampak negatif dari konten media sosial.

Bidang Humas Universitas Islam Indonesia (UII) berkolaborasi dengan Program Studi Ilmu Komunikasi UII mengadakan workshop dengan tema How to Create Impactful Media di Auditorium Prof. K.H. Abdulkahar Mudzakkir pada Kamis (28/11). Tiga narasumber dihadirkan dalam workshop yakni co-founder narasi tv Dahlia Citra dan duo budjang, Mario dan Edha yang merupakan creator narasi tv. Dahlia Citra banyak mengulas tentang creative impactful journalism. Sementara duo budjang mengupas perbedaan radio, podcast dan youtube.

Read more

Mahasiswa Akhwal Syakhsiyyah Fakultas Ilmu Agama Islam yang terdiri dari Aldi Ardianto, Ardiansyah Pontoh, dan Tegar Alfisyahri Pohan berhasil mendapatkan juara 3 pada Family Law Competition 2019 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Kompetisi ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Fakultas Syariah dan Hukum bekerja sama dengan Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI.

Lomba tingkat nasional ini diikuti oleh dua belas Perguruan Tinggi seperti IAIN Palopo, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Islam 45 Bekasi, IAIN Surakarta, UIN Suska Riau, UIN Raden Intan Lampung, IAIN Salatiga, UIN Sumut, UIN Sunan Kalijaga, IAIN Purwokerto, dan Universitas NU Jakarta. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 21-23 November 2019 bertempat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Read more

Ilmu falak mempelajari peredaran benda-benda langit, khususnya bulan, matahari dan bumi. Peredaran benda langit tersebut digunakan untuk menentukan arah kiblat, waktu sholat, dan penentuan awal bulan-bulan Hijriyah. Inilah yang membuat ilmu falak sangat penting bagi kehidupan umat Islam. Untuk itu sangatlah penting mengkaji inovasi teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan tidak hanya komunikasi dan aplikasi namun juga untuk beribadah.

Menanggapi permasalahan tersebut, Direktorat Pendidikan Dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan seminar nasional keislaman dengan tema “Mengembangkan Ilmu Falak Berbasis teknologi di Era 4.0”. Acara yang berlangsung pada Selasa (26/11) di Ruang Audio Visual Perpustakaan Pusat UII ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan pegawai Kementerian Agama sebanyak 129 orang.

Read more

Mahasiswa UII di bawah naungan UKM El-Markazi memborong piala pada Semarak Festival Arab X yang diadakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Negeri Jakarta. Di acara yang berlangsung pada 19-21 November 2019 itu, tim UII berhasil menjuarai beberapa cabang perlombaan seperti Juara 1 Baca Berita Bahasa Arab oleh Qonita Luthfiyah dari prodi Akhwal Syakhsiyyah 2016, Juara 1 MTQ Putri oleh Ega dari prodi Teknik Lingkungan 2017, Juara 1 MTQ Putra oleh Abi Quhafah dari prodi Hubungan Internasional 2018, serta Juara 2 MHQ Putra oleh Muhammad Zaini Na’im dari prodi Pendidikan Agama Islam 2019. Lomba tingkat nasional ini diikuti setidaknya seribu peserta dari seluruh wilayah Indonesia.

Read more

Inovasi berkelanjutan di bidang sains dan teknologi menjadi perhatian para ilmuan dalam upaya mengembangkan penelitian yang berbasis pada luaran. Inovasi ini di antaranya didukung oleh ilmu material untuk lingkungan dan energi, sensor dan biosensor, green chemistry, ilmu farmasi, ilmu aktuaria, statistic serta bioteknologi.

Read more

Terjun ke dalam dunia usaha merupakan salah pilihan terbaik bagi lulusan UII. Karena itu, berbagai cara ditempuh UII untuk meningkatkan profil lulusan yang terbaik dalam hal kewirausahaan. Salah satunya yaitu dengan mengadakan “Corporate Business and Investor Gathering 2019” yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII bersama dengan Direktorat Pengembangan Karier & Alumni UII. Acara berlangsung pada Jum’at (22/11), di Keraton Ballroom Hotel Marriott, Yogyakarta.

Kegiatan dengan tema “Sinergy and Sharing for Link and Match” ini bertujuan mengembangkan sinergi yang erat antara Universitas Islam Indonesia (UII) dengan para mitra bisnis, investor maupun alumni serta Stakeholder Eksternal.

Read more

Implementasi teknologi Building Information Modeling (BIM) pada pembangunan infrastruktur hingga saat ini terus dilakukan oleh Kementerian PUPR. Selaras dengan hal tersebut, penerapan BIM kedepan diperlukan Standar dan Protokol yang sesuai dengan kondisi infrastruktur di Indonesia. Sejauh ini beberapa proyek infrastruktur ditengarai masih mengadopsi standar internasional atau menggunakan standar yang disusun untuk keperluan masing-masing penyedia jasa.

Read more

penelitian UII

Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil menempati posisi pertama di antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia berdasarkan hasil penilaian kinerja Penelitian periode tahun 2016-2018. Hasil penilaian kinerja Penelitian tersebut dimuat dalam SK Dirjen Penguatan Risbang nomor B/5678/E1.2/H.M.00.03/2019 tanggal 13 November 2019 tentang Klaster atau pengelompokkan Perguruan Tinggi berbasis penelitian periode tahun 2016-2018.

UII mendapat predikat PT klaster Mandiri bidang penelitian dalam pemeringkatan tersebut. PT yang masuk dalam klaster Mandiri mendapat kesempatan untuk mengakses dana penelitian dari pemerintah hingga 30 Miliar Rupiah. Saat ini setidaknya terdapat 14 PTS yang tergolong dalam klaster Mandiri, termasuk UII. Selain klaster Mandiri, PT juga digolongkan ke dalam klaster Utama, Madya, dan Binaan.

Capaian UII ini sekaligus mengulang kesuksesan dua tahun sebelumnya. Ketika itu, UII juga menjadi PTS terbaik di Indonesia dalam bidang penelitian.

Read more

Kemajuan ilmu pengetahuan tidak serta merta membuat seluruh umat manusia unggul. Kemajuan ilmu pengetahuan seolah telah memisahkan ilmu dengan agama (Ilmu agama). Padahal, jauh sebelum kemajuan dunia barat, yang belakangan ini dikenal sebagai peradaban ilmu, Islam lebih dulu telah membahas tentang ilmu pengetahuan.

Pemisahan terhadap ilmu agama dengan ilmu pengetahuan terjadi tidak hanya di perguruan tinggi barat, tetapi juga terjadi di perguruan tinggi Islam. karena pemisahan itu pula mengakibatkan umat Islam mengalami kemunduran. Menjadi perhatian penting bagi para pemangku kepentingan dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi.

Hal ini menjadi topik bahasan dalam Seminar dan workshop bertajuk Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Mata Kuliah, yang diselenggarakan Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), pada Kamis (21/11), di ruang P1/2 Gedung Ace Partadiredja, Fakultas Ekonomi UII.

UII sebagai perguruan tinggi Islam mempunyai visi utama dalam mencetak cendikiawan muslim. Salah satu ciri cendikiawan muslim yaitu bagaimana ia melihat berbagai sudut pandang melalui sudut pandang Islam. Demikian disampaikan Dekan Fakultas Ekonomi UII Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D dalam sambutannya.

“Visi utama UII adalah mencetak cendikiawan-cendikiawan muslim, yang salah satu cirinya adalah memiliki islamic world view. Yaitu cara pandang memandang berbagai hal, mulai dari pekerjaan, aktivitas, hukum, ilmu pengetahuan dan lainnya dengan sudut pandang Islam,” ujar Jaka Sriyana.

Kegiatan diskusi tentang integrasi ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai Islam telah dilaksanakan sejak 2006 lalu. Akan tetapi menurut Jaka Sriyana, kegiatan ini tetap penting guna mengembalikan ajaran Islam ke dalam ilmu pengetahuan. Mengintegrasikan ilmu Islam dengan ilmu pengetahuan sehingga tidak terjadi dikotomi.

“Saya berharap kegiatan ini membawa manfaat yang baik, dan apa yang didiskusikan nantinya bisa diimplementasikan secara rill di dalam kehidupan kita, serta bisa diterapkan di kurikulum kita nantinya,” jelas Jaka Sriyana di hadapan para peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.

Kegiatan seminar dan workshop dilaksanakan menjelang penyusunan kurikulum di Program Studi Magister Manajemen UII. Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si. selaku Ketua Jurusan Magister Manajemen UII berharap melalui kegiatan yang menghadirkan narasumber dari berbagai universitas Islam di Indonesia ini dapat membuahkan niai-nilai yang baru.

“Beberapa tahun lalu kami telah melaksanakan diskusi semacam ini, tapi menjelang penyusunan kurikulum yang baru kami kembali mengadakan diskusi yang harapannya bisa menghasilkan nilai-nilai yang baru, serta bisa diimplementasikan dengan baik,” jelas Agus Harjito.

Hadir sebagai narasumber, Prof. Dr. Ahmad Rodoni., M.M., dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Drs. Widiyanto., M.Si., Ph.D., dari Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, dan Arif Hartono., MHRM., Ph.D., dari Universitas Islam Indonesia.

Ahmad Rodoni dalam paparannya menyampaikan materi terkait alternative metode dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman, di dalam mata kuliah Program Studi Magister Manajemen. Ia menjelaskan bahwa integrasi ilmu adalah penyatuan ilmu Islam dengan ilmu-ilmu lain, sehingga ilmu-ilmu tersebut tidak saling bertentangan dan dikotomis. Kaitannya dengan Ayat-Ayat Qauliyah dan Ayat-Ayat Kauniyah.

Lebih spesifik, Ahmad menjelakan bentuk integrasi antara ilmu agama Islam dan ilmu manajemen. Beberapa di antaranya dengan cara menjadikan ilmu manajemen sebagai bahan dialog dengan ilmu agama Islam, Menjadikan ilmu manajemen sebagai ilmu bantu dalam pemahaman ilmu agama Islam. Menjadikan ilmu manajemen sebagai inspirasi dalam mengembangkan teori-teori baru dalam agama Islam.

“Atau dengan Menjadikan ilmu manajemen sebagai perspective dalam kajian ilmu keislaman, bisa juga dengan menjadikan ilmu manajemen sebagai pengamal nilai-nilai keislaman yang diabadikan untuk kemaslahatan manusia,” jelas Ahmad Rodoni.

Ilmu pengetahuan sesungguhnya berperan dalam menghidupkan hati dari kebodohan, menyinari mata dari kegelapan, dan menguatkan tubuh yang lemah. Dengan ilmu pula tuhan ditaati dan disembah.

“Sejauh mana peran ilmu kontemporer membimbing kita untuk taat dan menyembah Allah?” Tanya Widiyanto kepada para peserta dalam seminar sesi ke dua.

Menurut widiyanto, kebanyakan orang lebih mementingkan ilmu fardhu kifayah seperti ilmu natural, sosial, technology, antropology, ekonomi, manajemen dan yang liannya, dibandingkan dengan ilmu fardhu ‘ain seperti Al-Quran dan Sunnah, dan pendukungnya: Ulumul Quran, lmu fiqih, ushul fiqih, dan lainnya. Akibatnya, umat Islam mengalami kemunduran.

Bagi Widiyanto, untuk mengintegrasikan nilai-nilai islam dengan ilmu lain, diperlukan pengkajian yang mendalam, terutama terkait dengan ilmu fardhu ‘ain. “Untuk dapat mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam bidang ilmu (fardhu kifayah); diperlukan penguatan ilmu fardhu ain dengan mempelajari Al-Quran dan Sunnah Rasul, ijma’, dan turunannya,” jelas Widiyanto.

Menurut widiyanto, langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengkritisi teori yang ada berdasarkan pandangan hidup Islam: apakah ada kekurangan, atau ada nilai-nilai yang bertentangan, selanjutnya menggali nilai-nilai Islam dari Al-Quran dan Sunah Rasul yang sesuai.

Ketiga melakukan rekonstruksi dengan memasukkan nilai-nilai yang sesuai untuk pengembangan teori yang ada. Menambahkan nilai-nilai Islam untuk hal yang ada kekurangannya dan membongkar teori yang ada jika terdapat nilai-nilai yang bertentangan pandangan hidup Islam.“dan terakhir Lahirnya konsep baru,” terang Widiyanto.

Di sesi terakhir, Arif Hartono, SE. MHRM. PhD. menyebutkan bahwa integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat, sementara mengintegrasikan: menggabungkan; menyatukan. “Integrasi Ilmu & Islam: pembauran antara Ilmu & Islam hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat,” jelas Arif Hartono.

Menurut Arif Hartono, ide integrasi pertama kali digagas oleh Seyyed Hosein Nasr pada tahun 1976. Kemudian gagasan itu dilanjutkan oleh Syaikh Muhammad Naqib Al-Attas. Integrasi ilmu penting karena dengan menggabungkan berbagai ilmu tersebut, tidak ada lagi dikotomi ilmu yang dikaji maupun yang dikaji oleh para sarjana muslim. Demikian menurut Norazmi Anas yang dikutip oleh Arif.

Arif Hartono juga mengutip tokoh lainnya yaitu Ziauddin Sardar yang menyebutkan bahwa integasi ilmu penting karena dalam konsep integrasi ilmu menekankan bahwa sains dalam peradaban Islam memiliki keunikan yang terletak pada metodologi dan epistemologinya. “Dengan integrasi ilmu dapat menjadikan lulusan UII yang memiliki kepimpinan profetik, kepribadian Islami, pengetahuan integratif, dan ketrampilam transformatif,” tegasnya. (D/RS)