Isu mengenai limbah makanan saat ini sedang ramai diperbincangkan. Permasalahan timbul karena makanan yang tersedia tidak habis dikonsumsi hingga masa kadaluarsa. Isu tersebut rupanya mendorong sekelompok mahasiswa UII untuk membuat sebuah produk bernama “OPTIMA, Inovasi Produk Toples Pengingat Masa Kadaluarsa”. Tujuan dibuatnya alat ini sebagai solusi untuk meminimalkan makanan bersisa melewati masa kadaluarsa. Dengan beranggotakan tiga orang yang terdiri dari Oktavira Revi (Teknik Industri 2015), Nadia Zhafira (Teknik Industri 2015), dan Adienta Mustika Ma’arij (Teknik Industri 2015).

Read more

Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) memberangkatkan 57 mahasiswanya untuk mengikuti program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), di dalam dan luar negeri.

Untuk skala nasional, mahasiswa UII akan menjalani PPL pada 1 Agustus-30 September di Balikpapan, Lampung, Bali, Karawang, Tangerang, Bandung, dan Magelang. Sementara untuk skala internasional mahasiswa UII akan melaksanakan PPL di tiga negara yaitu Malaysia, Thailand dan Timor Leste pada 1 Agustus-31 Agustus.

Read more

Profesi dosen sebagai pendidik identik dengan kemampuan untuk mengajar dan menyampaikan materi di depan kelas. Namun hakikatnya dosen bukanlah sekedar profesi yang dijalankan sebagai sarana mencari rezeki. Lebih dari itu, untuk menekuni profesi dosen seseorang dituntut untuk memberikan komitmen dan dedikasi penuh pada bidang ilmu yang dikuasainya. Kedua hal tersebut akan menghasilkan buah yang manis dalam bentuk ilmu yang bermanfaat serta menggerakkan inspirasi orang-orang di sekitarnya. Hal inilah yang perlu ditanamkan pada para dosen, khususnya dosen baru yang belum lama terjun menekuni profesi pendidik ini.

Read more

Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) selenggarakan Pameran Nias Timber Arsitektur di Kampung Jago, Jl. Palagan, Sariharjo Sleman, pada Rabu-Jumat (25-27/7). Pameran ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UII yang mengambil mata kuliah Ekskursi Arsitektur.

Read more

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar pengambilan sumpah profesi psikolog, pada sabtu (28/7), di Auditorium Gedung FPSB UII. Pada angkatan ke-41 ini, sebanyak 12 lulusan Program Studi Magister Psikologi Profesi (MAPRO) UII mengikrarkan sumpah profesi.

Read more

Kehidupan tidak selamanya mulus, selalu ada susah dan senang yang akan dialami. Tidak berbeda jauh dengan Hanum Salsabiela Rais. Ia adalah salah satu penulis best seller yang terkenal di Indonesia. Di balik kesuksesan yang tengah ia raih, dalam kesempatan Inspiring Event yang diadakan oleh takmir Ulil Albab pada hari Sabtu, (28/7) di Gedung Kuliah Umum UII, ia mengulas sedikit kisah kehidupannya yang ia tuangkan dalam sebuah buku dengan judul “I’M SARAHZA”.

Read more

Semangat berbisnis dalam hidup sering kali mengalami pasang surut terutama bagi para pemula. Untuk itu takmir masjid Ulil Albab menghadirkan Inspiring Event 2 dengan tema “Be Young Enterpreneur Woman” yang diadakan pada hari Sabtu (28/7) di kampus terpadu UII. Kali ini inspiring event 2 diisi oleh Rika Mayasari S.E, seorang motivator muda, master coach public speaking, direktur GIESTER training, entrepreneur dan CEO DSI. Sebelum menyampaikan materi, ia memberika semangat baru kepada audience yang didominasi oleh wanita. Mereka yang hadir berasal dari latar belakang yang berbeda, terdapat mahasiswa hingga ibu rumah tangga.

Read more

Alhamdulillah. Hari ini UII mewisuda 1.040 lulusan: 94 ahli madya, 853 sarjana, 90 master, dan 3 doktor. Sampai hari ini, UII telah meluluskan 92.352 alumni. Mereka adalah anak panah UII yang dilesatkan ke masyarakat, dengan harapan mereka dapat berkontribusi: menebar manfaat dan membuat dampak.

Dalam seremoni wisuda pagi tadi, saya pun berkesempatan untuk menyampaikan beberapa pesan dalam kata Sambutan Rektor kepada seluruh wisudawan. Pesan-pesan pelepas wisuda itu saya tuliskan kembali dalam catatan blog saya kali ini:

Sebuah tahapan dalam hidup Saudara baru terselesaikan. Masih banyak tahapan lain yang menunggu ditunaikan. Namun, saya yakin, jika semuanya dibungkus dengan niat lurus, dibingkai dengan pengabdian kepada Sang Khalik, insya Allah semuanya akan mudah.

Studi dengan niat lurus, kata Nabi dalam sebuah Hadis, laksana berada di jalan Allah dan penuntut ilmu oleh Allah akan dimudahkan jalannya ke surga. Saudara semua selama menuntut ilmu adalah para mujahid.

“Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR Tirmidzi)

“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu, niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR Muslim)

Namun perlu disadari sepenuhnya, perkuliahan di perguruan tinggi, bukanlah akhir sebuah perjalanan studi. Dalam pandangan Islam, belajar adalah misi sepanjang hayat, selama nyawa masih melekat, selama nafas belum tersendat. Tidak ada garis finis dalam belajar.

Dunia nyata yang akan Saudara masuki adalah kelas belas tanpa dinding, kampus tanpa pagar, laboratorium hidup (living labs). Saudara dapat belajar banyak hal, yang belum sempat Saudara pelajari di kampus. Pelajaran yang Saudara dapatkan di bangku kuliah, adalah modal dasar untuk belajar lebih lanjut.

Sebagian besar dari Saudara adalah generasi milenial, yang lahir dalam suasana yang berbeda dengan ketika saya dan sebagian besar Ibu Bapak dosen dan orangtua Saudara lahir. Tantangan Saudara berbeda dengan yang kami hadapi. Tantangan kami dulu adalah kemiskinan informasi, sebagai contoh. Kami harus pandai dalam mencarinya. Tantangan Saudara, sebaliknya, yaitu banjir informasi. Saudara harus bijak dalam memilihnya.

Karenanya, selalu kembangkan kemampuan adaptasi yang baik. Belajar tanpa henti adalah salah satu caranya. Belajar di sini tidak hanya diartikan membaca teks dalam buku, tetapi lebih penting daripada itu adalah membaca realitas di hadapan mata (QS 88:17-20; QS 3:190).

Sensitivitas dalam membaca masalah penting untuk diasah. Kemampuan identifikasi pola masalah akan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Kualitas pada masa depan tidak cukup menjadi pembeda yang distingtif. Kualitas tanpa kecepatan akan menjadikan kita kehilangan momentum. Kemampuan (ability) menghasilkan kualitas, tetapi keterampilan (skill) menjamin kecepatan.

Meskipun sudah lulus satu tahapan pendidikan, untuk yang menjadi doktor sekalipun, ilmu yang kita dapatkan sangat di sedikit. Manusia tidak diberi ilmu oleh Allah, melainkan hanya sedikit (QS 17:85). Ilmu Allah tidak bertepi, tak berbatas.

“Katakanlah (wahai Muhammad): Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS 18:109)

Karenanya, di sini, keluhuran budi, kemuliaan watak, kesucian hati, diperlukan.

Tak seorang pun di dunia ini yang berhak untuk menepuk dada. Dari tukang kerak telor, sampai doktor; dari masinis, sampai doker spesialis; dari pembuat batagor, sampai profesor; dari petani, sampai kiai; dari nelayan, sampai dekan; dari mandor, sampai rektor; dari penjual petasan, sampai ketua yayasan; dari mantri, sampai menteri; dari sinden, sampai presiden. Tak seorang pun yang mempunyai legitimasi untuk sombong.

Kesombonganlah yang menjadikan iblis dilaknat oleh Allah. Satu-satunya yang berhak untuk sombong hanyalah Allah subhanahu wata’ala. Al-mutakabbir.

Sombong tidak ada dalam kamus pembelajar sejati. Kesombongan akan menutup pintu peningkatan kualitas diri. Karenanya, tetaplah selalu rendah hati, tawadlu’. Hanya dengan sikap inilah, kita akan menerima masukan dari banyak sumber pembelajaran.

Universitas Islam Indonesia (UII) mewisuda 1.040 lulusan pada pelaksanaan Wisuda Periode VI Tahun Akademik 2017/2018, di Auditorium Prof. Dr. Abdulkahar Mudzakkir UII, Sabtu (28/7). Wisudawan UII kali ini terdiri dari 3 doktor, 90 magister, 853 sarjana, dan 94 ahli madya. Sampai saat ini, UII telah meluluskan 92.352 alumni dan telah berkarya di beragam sektor, baik di dalam maupun luar negeri.

Read more

Sebagai wujud implementasi dari catur dharma, Universitas Islam Indonesia (UII) mendorong mahasiswanya berkontribusi di masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada pelaksanaan KKN angkatan 57 Tahun Akademik 2017/2018 ini, sebanyak 3.087 mahasiswa dari delapan fakultas diterjunkan. Pelaksanaan KKN ditandai dengan acara pelepasan pada Jum’at (27/7), di halaman Gedung Soekiman Wirjosandjojo UII, oleh Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.

Read more