Es kelapa muda (kelamud) memang minuman yang sangat digemari oleh masyarakat, selain karena rasanya yang enak kelamud juga dikenal dengan minuman yang sehat. Oleh karena itu, kita tidak heran kalau disetiap sudut kota manapun kita sangat mudah menemukan penjual es kelapa muda. Namun, ada satu hal yang sering kita abaikan ketika kita membeli es kelamud ini yaitu limbah dari batok kelapanya sendiri, terkadang kita tak peduli dengan limbah yang satu ini sehingga sering dibiarkan menumpuk oleh pedagangnya karena semakin banyaknya sehingga pedagangpun kesulitan untuk mencari tempat pembuangannya.
Bagaikan buah simalakama, disatu sisi kita membeli es kelamud dengan alasan kesehatan namun disisi lain kita menciptakan bibit penyakit dengan membiarkan limbah kelamud ini menumpuk menjadi sampah yang tak berguna. Namun, ditangan 3 mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII), limbah tempurung kelapa ini mampu disulap menjadi barang yang berharga. Mereka mampu mengubah limbah kelamud ini menjadi sebuah kaligfari yang indah dan berharga.
Metode pengolahan limbah kelamud yang mereka gunakan menjadi lukisan kaligrafi dengan cara memisahkan tempurung dari serabutnya, lalu menghaluskan tempurung dan memotongnya sehingga menghasilkan potongan-potongan kecil yang beraneka ragam. Sehinggaa, potongan-potongan tersebut dapat disusun menjadi kaligrafi yang indah.
Kaligrafi dan lukisan yang mereka buat dari limbah kelapa muda ini mereka hargai antara Rp.180.000,00 – Rp.850.000,00 per bijinya. Selain menciptakan nilai tambah, mereka juga memberikan solusi bagi permasalahan lingkungan saat ini.