12 Mahasiswa PBI Unjuk Bakat Sebelum Berangkat ke Melbourne
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) merupakan program studi yang kreatif dalam merangsang kemampuan para mahasiswanya. Tak mau kalah dengan program studi lainnya, Prodi PBI UII mengadakan program PPL Australia PBI FPSB UII 2018. Program tersebut merupakan Praktik Pengalaman Lapangan untuk mahasiswa PBI UII di mana para peserta yang lolos dari seleksinya akan diberangkatkan ke Melbourne, Australia selama kurang lebih 2 minggu. Program ini rutin diadakan setiap tahun dan telah berjalan selama 12 tahun terakhir.
Dalam menyaring mahasiswanya, prodi PBI UII menyeleksi para peserta dengan 4 seleksi yaitu seleksi registrasi, seleksi presentasi, seleksi art performance, dan seleksi psikologi. Pada tanggal 8 Maret 2018, di auditorium FPSB UII diadakan seleksi art performance. Peserta harus menunjukkan kemampuannya dalam mengenalkan budaya-budaya Indonesia lewat tarian tradisional.
“Seleksi sebelumnya mereka mempresentasikan salah satu tarian budaya Indonesia, dan di seleksi kali ini mereka harus menampilkan tarian budaya tersebut.” Jelas Rizki Farani S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Koordinator PPL Australia PBI UII 2018.
Seleksi art performance ini bertujuan untuk memperlihatkan kemampuan menjelaskan dan mempraktekkan. “Karena belum tentu orang yang pandai mempresentasikan salah satu budaya Indonesia juga pandai menampilkan dalam bentuk utuh tarian tersebut atau sebaliknya” lanjutnya.
Seleksi art performance ini menghadirkan 3 juri yaitu Ista S.A., M.Hum., Putut Ardianto S.Pd., M.Pd., dan Ali Minanto S.Sos., M.A.. Para juri akan menilai 9 dari 12 peserta yang paling baik untuk lolos ke seleksi psikologi.
“Pasca seleksi ini, para peserta akan mengikuti seleksi psikologi dan yang akan lolos dari tes terakhir itu ada 6 orang. Seleksi psikologi bertujuan menilai kesiapan psikis peserta yang selama 2 minggu akan tinggal bersama orang-orang yang tidak mereka kenal.” tuturnya.
Ditambahkan Rizki Farani, peserta terpilih akan berangkat ke Melbourne, Australia sekitar bulan Agustus-September. Selama kegiatan ini, para mahasiswa akan menjadi asisten guru kelas Bahasa Indonesia dan akan memperkenalkan budaya-budaya Indonesia. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pengalaman bagaimana cara mengajar murid-murid. Skill ini akan berguna ketika mereka terjun ke dunia kerja sebagai seorang guru.
Rizki Farani berpesan agar mahasiswa dapat memanfaatkan berbagai macam sumber belajar seperti PPL Australia ini. “Saya berharap program seperti bisa mengasah kemampuan sehingga mahasiswa tidak hanya pandai secara kognitif tapi juga secara afektif dan psikomotorik.”, pungkasnya. (NIQ/ESP)